Raisa sangat penasaran dengan sang ibu, karna di luar terdengar sang ibu sedang berbicara sendiri, tentu saja hal itu membuatnya keherannan, apa lagi tak ada siapa pun di rumah selain dirinya dan sang ibu.
Ceklek!
Raisa segera membuka pintu kamar sang ibu.
"Mama! Mama bicara sama siapa?" tanya Raisa.
"Sama, Eliza!" jawab Rima penuh yakin.
"... tapi—"
"Kamu pasti tidak percaya, 'kan?"
"Bukan begitu, Ma, tapi—"
"Tapi kenapa?!"
"Eliza—"
"Eliza, udah mati?!" cantas Rima.
Dan Raisa pun terdiam menundukkan kepalanya.
"Dengar ya, Raisa, Eliza memang sudah mati, tapi bagi Mama itu, Eliza masih ada, Eliza masih ada di sini, menemani Mama dan membalaskan dendam, Mama!" pungkas Rima.
"Ya Tuhan ...." Raisa mengelus dadanya, ibunya benar-benar sudah tidak bisa di ajak berpikir normal.
Akhirnya, Raisa pun mulai menghentikan pembicaraannya, karna justru ini akan membuat sang ibu berkata yang tidak-tidak, dan tentu saja akan membuat pikirannya semakin pusing.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com