webnovel

Semua Karna Fanya

Jeduer!

 

Jeduer!

 

Jeduer!

 

Brak!

 

Akhirnya pintu berhasil di buka oleh Dimas.

 

"Astaga! Tari! Apa yang kamu lakukan Tari!" teriak Dimas, Dimas langsung menghampiri Mentari, dan tampak, Yuni yang mendengar kegaduhan itu, juga turut masuk ke dalam kamar Mentari.

 

"Non Tari! Ada apa?! Ayo sadar Non!" Tukas Yuni yang sangat panik.

Yuni dan Dimas sibuk menyadarkan Mentari sementara Fanya, langsung berlari keluar kamar.

 

"Eh, itu kan—"  ujar Yuni, karna sebelumnya dia memang pernah bertemu dengan Fanya.

"Udah, biarin, yang penting kita sadarkan Mentari saja!" tukas Dimas.

Mereka berdua menggotong Mentari dan menaruhnya di atas kasur, Mentari yang awalnya sedang marah-marah, dan tubuhnya kaku, kini perlahan melemas, sudah tidak sekuat pada awalnya. Dan sekarang dia pingsan.

"Gadis yang tadi itu sebelumnya pernah kemari lo, Pak," ujar Yuni.

"Benarkah?"

"Benar, Pak, saya tidak bohong, dan sepertinya bukan gadis baik-baik,"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo