Setelah Mentari dan juga Alvin sudah pergi menjauh, tiba-tiba Dimas baru ingat tentang apa yang dia tanyakan kepada Alvin tadi.
"Oh, iya, saya tadi tanya kepada, Alvin, apa dia suka dengan Mentari, eh, Alvin malah batuk-batuk," tukas Dimas.
"Tapi kenapa anak itu sampai batuk-batuk ya?" Dimas mulai memikirkan atas tingkah Alvin tadi, "apa jangan-jangan, Alvin benar-benar menyukai, Tari? Makanya dia sampai batuk-batuk begitu," Dimas mangut-mangut sendiri.
Dan tiba-tiba saja Karina muncul di belakangnya.
"Mas," panggil Karina.
Dimas menoleh ke arah Karina, "Ada apa?" tanya Dimas.
"Mas, kamu sekarang ini sudah keterlaluan banget!" ujar Karina.
"Keterlaluan? Keterlaluan apanya?" tanya balik Dimas dengan santai.
"Ya, kamu itu keterlaluan, Mas. Kamu sekarang lebih memanjakan Mentari, di banding Sandra putrimu sendiri, Mas!"
"Oh, soal itu?" Dimas mengangkat sedikit ujung bibirnya.
"Kalian yang sudah keterlaluan!" tukas Dimas dengan suaara yang kencang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com