Alvin melirik sesaat ke arah Mentari dan juga Laras yang sedang berbisik-bisik membicarakannya.
Tapi Alvin tak menghiraukannya dan dia lewat begitu saja di hadapan mereka.
Dia tahu jika Laras sedang membicarakannya dengan Mentari, tapi dia tidak peduli, karna hal itu sudah biasa baginya.
Mereka yang membicarakannya biasanya adalah gadis-gadis yang menyukainya, dan dia pun berpikir begitu juga kepada Laras dan juga Mentari.
Dia menduga kalau tidak Mentari sudah pasti Laras yang sedang menaksirnya.
Dan prasangka itu bukan semata-mata karna dia merasa sok ganteng, tapi karna pengalaman yang sudah-sudah.
"Yah, dia pergi kan, kamu sih kurang cepet," bisik Laras.
"Ih, apaan sih Laras, kan aku udah bilang kalau aku gak suka sama Alvin," tegas Mentari.
"Iya, lupa kamu cuman kagum, tapi kagum itu adalah definisi sebelum cinta," ledek Laras.
"Ih, Laras apa-apaan sih, kesel ah! Cubit nih!" Mentari mencubit pipi Laras.
"AKH! SAKIT!" teriak Laras.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com