webnovel

Orang Yang Tepat

Dalam surat itu bertuliskan, 'Mungkin sudah saatnya aku pergi dari mu, sudah cukup aku membuat hidupmu menderita, kembalilah bersama Ratih,'

"Siapa yang menulis surat seperti ini? apa mungkin Larasati?" tebak Wijaya.

 

 

Wijaya meremat surat itu dan meletakkannya kembali di atas meja, lalu  kejadian aneh yang mirip dengan kejadian yang menimpa Ratih pun juga terjadi kepadanya.

Surat itu di mengeluarkan banyak darah hingga menggenangnya, lalu surat itu lenyap dalam genangan darah yang seolah menghisapnya.

 

"Lara! Lara!" teriak Wijaya yang memanggil Larasati.

Tapi Larasati tidak muncul juga.

"Aku yakin kamu di sini Lara! ayo keluar, temui aku. Aku mohon, Larasati!" pinta Wijaya.

Larasati masih juga tak muncul, padahal Wijaya benar-benar sangat ingin bertemu dengannya.

 

Hingga malam pun tiba, dan mendadak kondisi tubuh Wijaya terasa drop.

Tubuhnya terasa lemas, dan panas dingin menggigil.

"Kenapa dengan tubuhku?" ucapnya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo