Saat dia tengah asyik berbaring sambil melihat langit-langit kamarnya dan membayangkan kenangan-kenangan masa lalunya, tiba-tiba dari balik jendela terdengar suara ketukan.
Dan saat Seruni melihatnya ternyata adalah Larasati yang tengah menyeringai kepadanya.
Seruni pun menjadi sangat kaget, dam dia langsung menutup kembali gorden kamar itu.
"Sial! di saat-saat seperti ini dia malah datang lagi!" gerutunya.
Dan dia merogoh jimat dari dalam sakunya dan memegangnya dengan penuh percaya diri.
Sambil membuka gorden jendela Seruni memamerkan jimat itu, "Lihat ini! kamu pikir aku akan takut hah?!" tantangnya.
Tapi di luar sudah tidak ada Larasati lagi dan dia sudah pergi.
"Hah! rupanya kamu takut ya? " teriak Seruni menantang.
Dan saat dia menoleh ke belakang Seruni melihat Larasati sudah berdiri dengan rambut acak-acakan tepat di belakangnya.
"Akh, sial!" teriak Seruni yang kaget.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com