Astaga, tidak adil. Jirayu sungguh belum terbiasa dengan perlakuan Kim yang memanjakannya, padahal oknum yang bersangkutan cukup menikmati itu.
Kim tidak bisa memungkiri, dia sebenarnya ketagihan melihat Jirayu salah tingkah tiap kali diberikan perhatian. Sebab Jirayu jadi seperti anak kecil, walau sosok itu kadang suka aneh-aneh.
"Lihat itu, mesin capit boneka. Aku bisa mencobanya untuk ganti kadomu, ya?"
Kim hanya mendengus pelan. "Itu adalah tipuan, Phi. Jangan buang waktu dan uangmu untuk hal tidak berguna," katanya. Namun, Jirayu malah menggandeng tangannya mendekati mesin.
"Oh, ayolah. Selain kue, aku kan belum berikan apapun."
Kim memandang remeh bagaimana cara mesin capit itu bergerak. "Phi sendiri apa tidak penasaran aku akan suka atau tidak?"
"Hah? Siapa yang tidak suka boneka. Lihat? Mereka lucu sekali," kata Jirayu. Lalu mencoba sekali lagi, meski sempat gagal. "Sepertimu. Ha ha ha."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com