"Ah, dasar lelaki tua," batin Kim, lalu membelai rambut Jirayu meski sang kekasih tidak menyadarinya.
Lihat dia, tampan sekali memang. Tidak terlihat seperti lelaki umur 32 tahun, padahal memang sudah setua itu. Napasnya yang kembang kempis saja terdengar menggemaskan, tetapi Jirayu sendiri mungkin tidak pernah menyadarinya.
Bagaimana lelaki itu tertawa--Kim kadang merasa ingin mencubit pipinya, walau tidak pernah dilakukan. Dia hanya menyimpan semua sudut pandang itu, kecuali Jirayu sendiri yang penasaran apa yang dia pikirkan.
Jirayu hanya terlihat tua saat dia dalam mode kerja, karena lelaki itu menggunakan suit seperti dalam foto yang terpanjang di dinding kamar mereka. Meskipun begitu, visualnya tidak berkurang sedikit pun. Dia juga memiliki cukup wibawa, andai Kim tidak memandangnya remeh sedari dulu. Namun, segalanya kini jadi lebih baik.
Sudut pandang Kim berubah perlahan-lahan, apalagi ketika lelaki itu sudah memanjakannya dengan berbagai cara.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com