"Aku mau yang naturalis," kata Apo kepada sistem.
[SISTEM: Baik, Tuan Nattarylie Skill Anda sudah terkunci! Silahkan melukis sebagus mungkin! Yakin kalau hari ini akan menang!]
"Terima kasih, tapi aku sudah tak peduli," kata Apo kesal. "Khusus sekarang mau senang-senang saja. Bodoh amat!"
[Eeehhhh]
"Lagipula kalau kalah Cuma berkurang 500," kata Apo. "Berarti nanti masih 58.500 untuk dihabiskan. Malas! Aku ingin menikmati kehidupan sebelum kembali koma. Hisssh."
Apo mulai mencocol cat air. Dia sendiri heran kenapa tubuhnya bergerak sendiri setiap kali skill diaktifkan. Apo cukup memikirkan visual Iridesa yang menari di taman. Dia melukis dayang cantik itu di antara bebungaan dan kupu-kupu. Bedanya Iridesa dalam lukisan memakai baju bangsawan. Apo mendandaninya super mewah dengan dilengkapi tiara emas. Lelaki carrier itu menonjolkan bagian belahan dada yang dipasangi dengan bros perak. Pinggul meliuk Iridesa tidak luput dihias sabuk, lengkap efek sinar matahari.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com