Apo pun masuk lagi, lalu membuka kulkas Mile untuk mencari makanan. Di sana tidak selengkap milik Keluarga Nakunta. Isinya hanya sayur mentah, roti, buah, susu, dan sisanya makanan instan. Ada sarden, tuna, sambal kaleng, saus, kecap, jamur, dan kacang siap disangrai. Bila tak bisa masak, maka jelas percuma. "Umm, Ayah aku lapar ...." Apo memeluk perutnya yang berbunyi sambil berjongkok di lantai dapur. Baru sekarang dia begini. Apo pun mengadu ke Ta usai mencari iPad-nya.
Kata Ta, "Hubungi Ayah lewat tombol ini kalau ada apa-apa. Langsung telepon atau video call, ya? Telepon berarti Cuma suara, video berarti ada gambarnya. Nah, kecuali kau mau repot mengetik. Pakai yang di bawah namanya keyboard melayang."
Apo ingat jelas intruksi Ta sebelum iPad itu diberikan. "Oke, Yah." Dia pun memencet video. Sekalian biar Ta melihat muka melasnya. Apo tidak sadar dia menungging di lantai. IPad diletakkan di atas karpet dengan ekor yang mengibas ke atas.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com