Sejak saat itu, Mile pun memiliki rutinitas tambahan. Jadi dia tahu perkembangan Apo tanpa terlewat. Bagaimana sang Omega merasa sulit. Muntah tengah malam karena mual, atau seberapa besar perutnya bertumbuh
Mile tahu semuanya tanpa kabar dari orang lain, dan dia membelai perut Apo jika bayi-nya menendang.
"Akhh! Nngh ... ugfff--!"
"Kenapa? Mau apa? Muntah lagi? Pusing di suatu tempat?" tanya Mile suatu malam. Sebab Apo mendadak bangun dan menutup mulut. Tapi Omega itu menggeleng keras.
"Hanya hampir, Mile ... uff—rasanya sesak sekali. Mereka membuat kakiku besar ...." keluh Apo. Mile pun mengecek bagian tersebut. Lalu menyingkap jubah Apo perlahan. Betis dan telapak sang Omega memang berubah besar, padahal tadi sore belum begitu.
"Besok akan kudatangkan petugas pijat, oke?" kata Mile. "Sabar sebentar karena kandunganmu memang sudah masuk bulan 7."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com