"Haha… baiklah," kata Lucas. "Tapi kamu tahu nggak? Kalo Kakak udah nggak pernah hang out lagi sejak lulus S1?"
"Eh?"
Lucas menoleh kepada Aleta. "Papa sama Mama kamu kan jodohin kita," katanya. "Kamu juga masih kecil. Jadi kupikir harus nunggu, tapi nggak bagus juga kalau main-main. Kan kamu tujuannya serius. Jadi Kakak juga harus serius."
Percaya atau tidak, Aleta jadi sedikit sedih karena dia sangat-sangat kecil.
"Kakak makasih…" kata Aleta. Dia mendekap dirinya sendiri di pinggir kolam itu. "Aku nggak mau repotin Kakak atau bagaimana. Kakak juga belum kenal aku banyak. Jadi, nggak perlu begitu kalau keberatan."
"Hmm… jadi kamu lebih suka Kakak main-main di luar?"
DEG
"B-Bukan begitu juga…"
"Hahah…"
Lucas pun tertawa. Aleta tanpa sadar menatap raut wajah menggemaskan lelaki itu. Dia mungkin tidak menyangka, Lucas yang saat datang terlihat agak menjaga jarak darinya—mungkin karena kaget sesuatu—namun kini dia sangat santai di dekat Aleta.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com