"Kau penasaran?" Han Xiao tersentak ketika mendengar suara yang sangat indah terngiang dikepalanya.
"Xian Chin sayang, itukah kau? Ah benar ini kau, aku sangat mengingat suara indahmu, Xian Chin sayangku cintaku, bisakah kau beri aku dan Ne Zha kekuatan yang besar dan datang ke Alam Abadi? Kau merindukanku pasti kan?" Han Xiao segera berkata dalam hati secara beruntun.
"Tidak akan, carilah kekuatanmu sendiri, selamat tinggal."
"Xian chin hey! Xian Chin sayang! Xian Chin cintaku! Ah kau!!" Han Xiao terus menyerukan nama tersebut namun tidak ada jawaban lagi.
Sebuah tepukan pada pundaknya membuat Han Xiao terperanjat dan sadar kembali, Xia Shiva lah yang menepuk pundaknya.
"Ah maafkan aku, aku sedang tidak konsen hehe, ayo kita lanjutkan," ujar Han Xiao.
Pemuda berambut biru itu memindai dengan teliti perisai tersebut sebelum mengangguk ringan, "Sekarang aku bertanya padamu, apakah kau rela memberikan perisai ini untuk pertukaran dengan Manual kultivasi?" tanya Han Xiao.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com