webnovel

Bab91. Delapan Warna

"Hoaaaaam... sudah selesai Han?" Ne Zha bertanya seraya menguap dan meregangkan tangannya, wajah khas bangun tidurnya membuat ekspresi datar pemuda itu semakin terlihat seperti orang yang sangat malas.

"Hmm..." Han Xiao yang kini tengah menenggelamkan kepalanya dibawah bantal menjawab dengan gumaman.

"Aku akan bersiap, lebih baik kau juga. Kita akan melakukan perjalanan hari ini," ujar Ne Zha lalu melangkah kearah kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tidak ada jawaban dari Han Xiao, pemuda itu sudah terlelap tidur lagi.

Tak menghiraukan tingkah Han Xiao yang seperti itu Ne Zha segera membersihkan dirinya, berendam di air hangat memang sangat menenangkan. Wangi aroma terapi membuat baik tubuh dan pikirannya rileks saat merendamkan diri disana.

"Air ini kurang hangat." Ne Zha mengangkat tangannya lalu sebuah Api berwarna Emas dominasi merah, ini adalah Api Phoenix yang Ne Zha dapatkan setelah Membentuk Inti Perubahan.

Api itu Ne Zha tenggelamkan kedalam air, bukan hanya Api tidak padam melainkan Air didalam bak mandi Ne Zha mulai menghangat dan mengeluarkan gelembung menandakan air akan mendidih.

"Hnah begini nyaman." Ne Zha memejamkan matanya setelah memadamkan Api di tangannya.

***

"Kita harus secara sembunyi-sembunyi pergi dari Kota Xianxie, jika tidak maka Kaisar Yang Qian tidak akan membiarkanku pergi," ujar Han Xiao seraya mengenakan jubahnya.

Ne Zha paham dengan itu, nama Han Xiao sudah kembali terangkat keatas karena hasil dari berburu Siluman dan memenangkan Duel melawan Yang Qianfan yang memiliki posisi di Empat Mata Angin Benua Angin Selatan. Secara tidak langsung Han Xiao menggantikan posisi Yang Qianfan.

Empat Mata Angin adalah, Dari utara Bing Xing, dari barat ada Ming Huan, sedangkan timur memiliki Zhao Ling walau memiliki marga Zhao tetapi Zhao Ling bukanlah salah satu dari Anggota Keluarga Bangsawan Zhao, dan terakhir dari selatan, Pangeran Yang Qianfan.

Hal yang kurang lebih sama terjadi pada Ne Zha, karena dia menjadi bagian dari tim Han Xiao yang juga para Jenius mengetahui kekuatan serta perannya membuat Klan Ne kembali mengekangnya, jika bukan berada di Istana Kekaisaran. Dia tidak akan diperbolehkan keluyuran kemana-mana.

Namun ada yang tidak mereka sadari yaitu kini tidak ada lagi Empat Mata Angin sekarang telah digantikan oleh Delapan Warna, sesuai namanya setiap Jenius yang berada di Delapan Warna memiliki kesan warna mereka sendiri.

Han Xiao dan Ne Zha termasuk dalam Delapan Warna, Han Xiao memiliki Tinju Abu-Abu untuk julukannya, aura kehancuran yang ditunjukannya saat Duel Antar Pangeran membuatnya memiliki Warna Abu-Abu dan warna tersebut mewakili kehancuran karena apapun yang hancur menjadi Abu-Abu.

Sedangkan Ne Zha diberi julukan Tangan Putih, bukan hal tang berlebihan karena setiap Jenius yang melihat pertarungan Ne Zha mereka melihat tangan Ne Zha bersih tanpa sedikitpun darah.

Yang Shui sendiri dijuluki Air Biru, kekuatan Air serta ketenangannya yang seperti Air membuat dia mendapatkan warna tersebut.

Ming Huan, karena Mata Ilusinya dia dijuluki Mata Ungu, hal yang tidak aneh karena setiap dia bertarung Mata Ilusinya itu akan berubah warna menjadi Ungu terang.

Zhao Ling, masih banyak perhitungan untuk memilihkan warna padanya, karena Roh Beladirinya memiliki Warna yang berbeda. Hingga akhirnya beberapa orang sepakat untuk memberinya julukan Kilat Kuning karena Roh Beladiri Halilintarnya.

Untuk Yang Qianfan, beberapa ragu untuk memasukannya kedalam Delapan Warna karena dia kini tengah berbaring serta kehilangan lengannya, tapi semua sepakat untuk memberikan warna Merah untuknya. Para Kulrivator mengetahui dari Duel terakhirnya Yang Qianfan memiliki Roh Beladiri Api yang sangat kuat.

Masih banyak perhitungan untuk memberikan warna yang tepat pada Bing Xing, gadis itu memiliki Roh Beladriri Es yang legendaris. Warna Putih tidak bisa menggambarkannya. Lagipula warna putih telah diberikan pada Ne Zha. Hingga mereka sepakat untuk memberikan Warna yang paling disukai gadis tersebut yaitu Biru Muda. Dengan itu Bing Xing memiliki julukan Es Biru Muda.

Dan yang terakhir adalah Su Lihwa, kekuatan yang ditunjukan gadis itu selama Berburu Siluman bahkan membuat dua kekaisaran lain mendecakkan lidah mereka kagum. Gadis itu dijuluki Api Hitam karena Api dari Yang Hell Manual miliknya yang sangat kuat.

Dua Kekaisaran sedikit resah karena banyaknya Jenius Monster yang tumbuh di Kekaisaran Yang, terutama untuk Kekaisaran Ming. Mereka sungguh geram karena gagal menghancurkan Jenius Kekaisaran Yang dan malah membuat Jenius Kekaisaran Yang menjadi sangat kuat!

***

"Cepat sedikit Han!" Ne Zha menggeram kesal melihat Han Xiao yang asik memakan Tofu dengan santainya.

"Kau tidak asik ah! Aku sedang menikmati satu-satunya makanan yang dikenal lidahku," sahut Han Xiao seraya memasukan Tofu pada mulutnya.

Kini mereka berdua tengah berada di kedai Tofu, kedua pemuda itu akan keluar dari Kekaisaran Yang secara perlahan. Mereka merayap keluar dari Istana Kekaisaran menuju kedai Tofu untuk menurunkan kewaspadaan Kaisar Yang Qian yang kemungkinan sedang mengawasi mereka.

"Pak tua, aku ingin banyak Tofu untuk persediaan, juga aku ingin beberapa tong Susu kedelai," ujar Han Xiao.

"Baik Tuan Muda!" Pria tua penjaga kedai itu mengangguk lalu menyiapkan apa yang diminta Han Xiao.

"Tenanglah Zha, kita akan keluar tanpa dicurigai oleh Ayahku. Kita akan pergi setelah persediaan Tofu dan Susu Kedelai kita selesai," ucap Han Xiao.

Ne Zha hanya bisa menghela napas pelan lalu memakan Tofu dihadapannya.

Rencana mereka berdua sebenarnya sedikit sia-sia, karena di Istana Kekaisaran kini Kaisar Yang Qian tengah fokus untuk menyembuhkan Yang Qianfan.

Memiliki julukan Kaisar Darah bukan karena dia sangat haus akan pertempuran berdarah, melainkan karena Roh Beladirinya adalah Roh Beladiri Kelahiran Kembali, dengan Roh Beladiri tersebut regenerasi Kaisar Yang Qian sangat mengerikan. Ditambah Roh Beladiri itu memberikan Darah Abadi yang bisa membuat tubuh yang rusak kembali tersusun. Masih banyak kegunaan dari Darah Abadi, inilah yang membuat Kaisar Yang Qian diberi julukan Kaisar Darah.

Niat Kaisar Yang Qian kali ini adalah menggunakan Darah Abadi pada Yang Qianfan, tentu saja Darah Abadi adalah hal yang sangat sulit didapat, memerlukan bertahun-tahun untuk Kaisar Yang Qian memadatkan Esensi darahnya untuk satu tetes saja pada tubuhnya.

Sebenarnya masih ada beberapa sumber daya untuk menumbuhkan tangan Yang Qianfan kembali, Air Mata Phoenix dan Pil Kelahiran Kembali adalah salah satunya.

Namun baik Air Mata Phoenix dan Pil Kelahiran Kembali sangatlah sulit didapat, dua sumber daya itu adalah barang yang memiliki harga tapi tidak bisa dibeli.

Maka dari itu Kaisar Yang Qian harus mengorbankan Darah Abadi yang dipadatkannya susah payah selama bertahun-tahun.

Próximo capítulo