webnovel

Bab84. Akhir (Arc1-end)

Hari demi hari telah dilewati oleh para Jenius Kekaisaran Yang, mereka berburu dengan sangat ganas. Beberapa telah gugur namun yang gugur itu tak membuat surut semangat yang lainnya, mereka telah mendapatkan banyak pelajaran dan pelatihan dalam pemburuan Siluman kali ini.

Raja Siluman beberapa kali muncul, tak jarang dua sampai tiga Raja Siluman muncul secara bersamaan. Inilah yang menjadi faktor kematian dari Jenius yang gugur.

Kekaisaran Yang tentu memiliki kerugian dalam hal ini, tapi itu sebanding dengan apa yang didapat, para Jenius kini telah matang untuk berkelana di dunia luar tanpa bimbingan sekalipun. Pengalaman bertarung mereka juga meningkat pesat dalam waktu satu bulan ini.

Populasi Siluman di Kekaisaran Yang berhasil ditekan hingga angka yang sangat relatif aman, Kekaisaran juga telah menyebarkan kabar semua desa atau kota yang diserang oleh Siluman bisa melakukan aktifitas normal seperti sebelumnya lagi tanpa khawatir serangan Siluman.

Tentu dalam keuntungan ini ada pihak yang sangat dirugikan. Mansion Siluman, mereka telah kehabisan Siluman dan Jendral Siluman, kini mereka hanya memiliki beberapa Raja Siluman saja. Tapi kekuatan mereka tidak bisa dianggap remeh walaupun telah anjlok sedemikian rupa, masih ada eksistensi Kaisar Siluman yang lebih kuat dari Raja Siluman, nama Kaisar Siluman diberikan karena kekuatannya menyamai salah satu dari enam Kaisar. Walaupun yang terlemah tapi itu cukup untuk mengamankan keselamatan Mansion Siluman dari kehancuran.

Kaisar Yang Qian tertawa puas mendengar laporan terbaru dari mata-mata yang dia letakan di Mansion Siluman, dengan begitu maka dia tidak akan lagi terganggu dengan Kekaisaran Ming.

Pemenang tersebesar kali ini adalah Jenius dari Keluarga Kekaisaran, Tim Han Xiao, Tim Yang Qianfan dan Tim Yang Shui semua berada di urutan tiga besar dengan Han Xiao berada di nomor satu, Yang Shui kedua dan Yang Qianfan ketiga.

Keberuntungan Yang Qianfan sangat jelek jika dibandingkan dengan Yang Shui yang berhasil membunuh lima belas Raja Siluman sedangkan Yang Qianfan hanya menemukan sebelas Raja Siluman. Bukan kekuatan Yang Qianfan lemah tapi target sedang tidak ada pada dirinya.

Tim Han Xiao adalah pemenang terbesar dengan berhasil membunuh tiga puluh Raja Siluman serta dua ratus Jendral Siluman, jumlah Siluman biasa bahkan sudah tidak bisa ditampung oleh Gelang Jiwa sehingga Han Xiao hanya bisa pasrah pulang setelah memenuhi Gelang Jiwanya.

Tentu banyak dari keluarga Bangsawan dan Klan besar yang tidak percaya dan skeptis tentang kekuatan Han Xiao, mereka mengetahui bahwa Pangeran ketiga tidak memiliki Kultivasi. Walaupun ada Bing Xing dan Su Lihwa akan sulit untuk membunuh Raja Siluman dan Jendral Siluman sebanyak itu.

Namun semua ketidakpercayaan dan rasa skeptis itu dipotong oleh para Jenius muda yanh diselamatkan oleh Ne Zha dan Han Xiao dari serangan Raja Siluman.

Para Jenius itu mau tidak mau mengakui bahwa kekuatan Han Xiao dan Ne Zha berada di luar nalar, kedua pemuda itu melawan Raja Siluman seperti sedang bermain boneka.

Alis Kaisar Yang Qian berkedut saat mendengar pengakuan tersebut, melawan Raja Siluman seperti sedang bermain boneka? Dia tentu saja tahu Han Xiao kuat tapi bukanlah itu terlalu berlebihan?

"Aku tahu apa yang kami katakan seperti melebih-lebihkan, tapi percayalah. Kami saat itu berada di ujung tanduk tanpa perlindungan dari Pengawas, sangat beruntung Pangeran Ketiga dan Tuan Muda Ne Zha datang membantu kami. Awalnya kami merasa skeptis tentang mereka ingin membantu kami, tapi saat Pangeran Ketiga membunuh Raja Siluman dalam waktu rentang sepuluh napas aku bahkan lebih baik mati daripada harus berhadapan dengan Pangeran ketiga," jelas pemuda yang berasal dari Keluarga Bangsawan Ling, dia adalah Ling Yer salah satu jenius keluarga Bangsawan Ling.

"Jika yang dikatakan olehmu itu benar, maka aku Yang Qianfan mengeluarkan tantangan duel untuk Han Xiao!" suara Yang Qianfan bergema keras, dia sungguh tidak tahan saat Han Xiao dan tim nya menjadi topik utama dalan pertemuan akhir berburu Siluman.

"Aku tidak mau, tidak ada untungnya berduel denganmu." Han Xiao berkata dengan malas, dia bahkan tidak mengalihkan pandangannya dari buah yang sedang dia makan.

Wajah Yang Qianfan memerah, "Pengecut!"

"Apa?" Han Xiao mengalihkan pandangannya kali ini.

"Kau pengecut! Pengecut tahu!!! Hanya bisa bersembunyi dibalik punggung seorang gadis!" seru Yang Qianfan marah, dia tentu menyangka semua hal yang didapat oleh Han Xiao adalah berkat dari Bing Xing dan Su Lihwa.

"Sebutlah begitu, aku tidak peduli." Han Xiao kembali mengambil buah untun dia makan.

Yang Qianfan sangat kesal dan marah melihat tingkah laku Han Xiao yang tidak peduli padanya, "Aku bertaruh posisi Putra Mahkota denganmu!"

"Qianfan apa yang kau lakukan!" Kali ini yang berteriak adalah Permaisuri An, dia tidak akan membiarkan posisi anaknya yang dia perjuangkan susah payah akan berpindah tangan pada seorang anak yang dia bahkan tidak mengetahui asal-usulnya.

"Kau serius?" Han Xiao menghentikan kegiatan mengunyahnya.

"Ya! Aku akan membuktikan bahwa aku lebih kuat darimu dan kau hanya sepotong sampah tidak berguna!" ujar Yang Qianfan dengan emosi marah. Sangat jarang baginya untuk meledak-ledak seperti itu.

"Hanya itu aku tidak begitu tertarik, begini saja. Kita akan bertaruh Posisi Pangeran Mahkota dan Sumber Daya yang didapatkan dari hadiah pemburuan Siluman ini? Bagaimana?" Han Xiao mengunyah buah di mulutnya lagi seraya menaik turunkan alisnya.

Perkataan Han Xiao membuat Yang Qianfan terdiam sejenak, sumber daya yang didapatkannya dari hadiah perburuan Siluman sangat besar, cukup baginya untuk menembus ke Ekspansi Istana dengan memiliki Istana Surga yang diimpikannya.

Yang Qianfan menggertakkan giginya, dia yakin pasti bisa menang melawan sampah seperti Han Xiao!

"Setuju!" ujar Yang Qianfan.

Wajah Han Xiao menjadi cerah, dia segera bergegas berjalan menuju Yang Qianfan, pemuda riang itu mengulurkan tangannya.

"Setuju!" ucap Han Xiao saat Yang Qianfan menjabat tangannya.

Han Xiao mengibaskan tangannya lalu sebuah kertas berwarna coklat yang terlihat kuno muncul di tangannya.

"Ini adalah Pakta Darah, dengan ini baik aku ataupun kau tidak bisa mengingkari janji. Jika kau mengingkari janji maka kau akan mati, hal serupa juga berlaku padaku jika mengingkari janji." Senyum Han Xiao semakin lebar setelah menulis perjanjian mereka diatas Pakta Darah. Dia meneteskan darahnya pada kertas tersebut lalu meminta tetes darah dari Yang Qianfan untuk membuat Pakta Darah aktif.

Yang Qianfan mendengus sebelum mengigit darahnya dan meneteskan pada Pakta Darah, kertas itu bersinar merah terang lalu mengirim dua cahaya merah itu pada Han Xiao dan Yang Qianfan.

"Dengan begini duel kita akan dilakukan satu minggu dari sekarang," kekeh Han Xiao lalu beranjak pergi dan duduk lagi di kursinya.

Próximo capítulo