webnovel

Bab71. Kejadian tak terduga

Sinar matahari menyelusup menggerayami wajah cantik gadis berambut emas, rambutnya yang tersinari oleh matahari ikut bersinar seolah menyauti sang surya.

Gadis kecil itu membuka matanya lalu mengerjap-ngerjapkannya sebelum benar-benar membuka matanya, iris matanya yang berwarna emas membuat sangat istimewa. Dia dengan lunglai mengambil gelas yang tak jauh darinya.

Diteguknya habis air pada gelas tersebut, matanya menyusuri ruangan yang hanya berisikan ranjang, lemari dan meja tersebut.

"Kemana Xing'Jiejie?" gumam Ren Yanyu, semalam dia tidur bersama Bing Xing. Tapi ketika bangun gadis cantik itu sudah tiada disampingnya.

Merasa penasaran Ren Yanyu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, disana juga tidak ada, gadis kecil itu memilih untuk membersihkan wajahnya sebelum pergi keluar. Lebih tepatnya menuju kamar Fu Daiyu.

Sesampainya di depan pintu kamar Fu Daiyu, gadis kecil itu mengetuk beberapa kali tapi belum ada sahutan, biasanya ketika diketuk sekali saja Fu Daiyu akan segera menyahuti dan membuka pintu. Tapi kali ini Fu Daiyu tidak ada reaksi sedikitpun.

"Kemana mereka?"

Boom!!!

Belum sempat Ren Yanyu mendapatkan jawaban atas pertanyaannya mendadak sebuah ledakan besar muncul di sekitar penginapan.

Gadis kecil itu dengan penasaran berlari kecil menuju depan penginapan, posisi kamar yang berada sangat di belakang membuat gadis itu harus berlari kencang.

***

"Haha sungguh tidak kusangka ada gadis secantik dia di desa ini, kepala Desa! Aku ingin dia sebagai bayaran atas pembersihan Siluman malam ini." Seorang pemuda berpakaian mewah tertawa saat memandangi sosok gadis berambut putih dilapisi jubah biru yang anggun.

"Tu... Tuan muda, maafkan hamba tapi gadis itu bukanlah warga desa ini," sahut seorang pria paruh baya disampingnya.

Ekspresi pemuda itu kesal saat mendapatkan jawaban dari kepala desa, dia sungguh menginginkan gadis cantik itu!

"Jika itu bukan wargamu maka lebih baik, aku akan melakukan hal itu sendiri," sarkas pemuda itu lalu mendekati sang gadis.

Kepala Desa hanya membuka tutup mulutnya, tidak ada kata yang keluar dari sana. Dia sungguh tidak berdaya dihadapan pemuda tersebut, jangan mengatakan tentang kekuatan bahkan status pemuda itu hanya bisa dia tatap dari jauh.

"Maafkan aku nak," batin Kepala Desa seraya menatap nanar pada gadis tersebut.

Pemuda berjubah mewah itu menghampiri gadis berambut putih dengan penuh keangkuhan, seolah dunia hanya bisa menatap padanya sang tuhan.

Tangan pemuda itu menyentuh pinggang gadis tersebut untuk merangkulnya membuat gadis tersebut terkejut, spontan saja gadis itu melemparkan sebuah pukulan pada pemuda tersebut.

Tubuh pemuda itu terhempas terbanting terbang ke belakang lalu menabrak dindin penginapan.

"Beraninya kau!!!" bentak pemuda tersebut.

"Apa?! Kau sungguh berani menyentuhku?! Itu perbuatan tidak sopan!" Gadis itu membentak balik dengan dingin.

"Kau! Aku adalah Ma Rao! Akan kuhabisi kau beraninya memukulku seperti ini!" Pemuda itu sangat kesal, saat ini yang ada di pikirannya adalah melumpuhkan gadis tersebut dan menjadikan mainannya.

"Keluarga bangsawan huh? Aku tidak takut bahkan jika Ma Yau datang!" bentak gadis itu.

Ma Rao semakin terbakar oleh amarah saat gadis itu membawa nama Kepala Keluarganya tanpa rasa hormat.

Qi mengumpul pada tangannya, Ma Rao melakukan mudra tangan, lima bola api seukuran kepala muncul disekitarnya memutari tubuh Ma Rao. Ini adalah Ilmu Sihir.

"Elemen api? Tidak berguna dihadapanku," cetus gadis itu kesal. Bagaimana tidak? Seorang lelaki menyentuhnya dengan tidak sopan.

Bilah-bilah es terbentuk disekitar gadis itu, dia bahkan tidak membuat mudra tangan untuk memunculkan bilah es tersebut.

Ma Rao tersentak saat melihat Ilmu Sihir elemen Es, sangat langka Kultivator memiliki Ilmu Sihir Elemen Es, hanya ada dua kemungkinan saat ini. Pertama, gadis itu berasal dari Istana Falcon Utara. Kedua, gadis itu mempelajari Ilmu Sihir Es.

Tapi hal kedua sangat jarang terjadi, maka kemungkinan pertama adalah yang paling tepat.

Belum sempat Ma Rao selesai berpikir gadis itu melemparkan bilah bilah Es nya untuk menyerang Ma Rao.

Boom!!!

Ledakan terjadi saat ratusan bilah Es gadis itu beradu dengan Api Ma Rao, tubuh Ma Rao kini sudah seperti landak Es, seluruhnya tertancap oleh Es.

Rasa sakit dan dingin menjulur keseluruh tubuhnya, dia sungguh menderita kali ini.

Booom!!!

Ledakan lain terjadi, sosok gadis itu diserang oleh beberapa pemuda yang barusaja datang, mereka menyerang dengan tanpa menahan kekuatan mereka sehingga membuat bangunan Penginapan hampir saja rubuh.

"Empat teman monyet huh?" dengus gadi tersebut.

Saat gadis itu hendak menyerang dengan Ilmu Sihir Es nya, sebuah teriakan menghentikan tangannya.

"Xing'Jiejie!" seruan itu berasal dari Ren Yanyu yang tengah berlari kearah gadis tersebut, gadis berambut putih itu adalah Bing Xing.

Para pemuda yang baru saja datang melihat kearah asal suara teriakan, mereka terpana melihat wajah kecil Ren Yanyu, gadis itu masih kecil tapi memiliki pesona yang kuat, mereka tidak menbayangkan bagaimana nanti gadis itu besar nanti.

"Aaarghhh!!!" Sebuah teriakan kesakitan mengejutkan Ren Yanyu dan Bing Xing.

Mereka berdua mengarahkan pandangan mereka pada asal suara, mat tiga pemuda yang menatap lekat pada Ren Yanyu kini masing-masing berdarah sebelah.

"Tatap dia terus maka bukan hanya sebelah matamu yang hilang," suara dingin bergema di ruangan tersebut.

Para pemuda itu tersentak terkejut dan ketakutan, tapi ada rasa marah juga pada mereka.

"Tunjukan wujudmu pengecut!" teriak Ma Rao.

"Pengecut? Kalianlah pengecut yang melawan seorang gadis dengan keroyokan seperti itu," suara dingin itu mendengus.

"Kau tidak tahu berurusan dengan siapa huh? Kami jenius Keluarga Bangsawan Ma!" teriak Ma Rao lagi.

Tawa kencang terdengar setelah Ma Rao menyebutkan kekuatan dibelakangnya.

"Lalu jika kalian dari Keluarga Bangsawan?" Sosok pemuda berwajah riang masuk kedalam penginapan, langkahnya santai tidak terburu-buru. Ekspresinya dingin saat menatap kelompok Ma Rao.

Kelompok Ma Rao jatuh tertunduk saat melihat pemuda tersebut, mereka telah menendang batu ah tidak! Mereka menghantam baja yang membuat kepala mereka hancur.

Tubuh kecil Ren Yanyu bergetar ringan, dia tidak menyangka akan menemui sosok yang dirindunya di tempat ini. Dengan cepat dia berlari dan menghamburkan diri kedalam pelukan Pemuda yang barusaja datang itu.

"Abaaaaang Haaaaan!!! Yu'er Rindu huhuhu." Ren Yanyu menangis dipelukan pemuda itu yang tak lain dan tak bukan adalah Han Xiao.

Tatapan pemuda itu menjadi sangat hangat dan penuh kasih sayang, "Ya, aku juga rindu."

Para jenius muda dari keluarga Bangsawan Ma tercekat, mereka benar-benar tidak menyangka bahwa gadis kecil itu memiliki sebuah hubungan dengan Pangeran ketiga.

Pandangan kesepuluh orang itu kini berpindah pada Bing Xing yang mengeluarkan hawa dingin yang kuat.

"Lucu kau Ma Rao, dengan kekuatanmu yang tidak seberapa itu berani menyentuh Macan betina Istana Falcon Utara. Hahaha." Han Xiao tertawa saat melihat Bing Xing yang sedang mengumpulkan Qi disekitarnya.

Próximo capítulo