"Han Xiao apakah kita hanya akan menonton?" Xia Shiva betanya dengan heran.
"Ya," jawab Han Xiao singkat.
"Ne Zha, Siluman disana pasti banyak." Su Lihwa menatap Ne Zha berharap pemuda itu membujuk Han Xiao.
"Memang disana banyak Siluman, bahkan bukan hanya Siluman biasa. Ada beberapa Jendral Siluman," kata Ne Zha.
"Jendral Siluman? Beberapa?" Su Lihwa terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Ne Zha.
"Aku bahkan merasakan hal yang lebih kuat dari Jendral Siluman," lanjut pemuda bereskpresi dingin tersebut.
"Lebih kuat?" Xia Shiva terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Ne Zha. Lebih kuat dari Jendral Siluman? Itu kemungkinan Raja Siluman! Sialan ada Raja Siluman di Desa ini? Xia Shiva memiliki pikiran liar saat ini.
"Ya, jadi kita hanya akan menonton terlebih dahulu, biarlah mereka membunuh Siluman-Siluman itu. Kita sudah membunuh 50 lebih Jendral Siluman ingat poin Jendral Siluman lebih besar dibandingkan dengan Siluman biasa yang akan mereka bunuh," jelas Han Xiao.
"Kita akan berburu yang lebih besar," lanjut Han Xiao seraya tersenyum lebar.
Su Lihwa dan Xia Shiva tiba-tiba merinding melihat senyum lebar Han Xiao, entah itu senyum yang baik atau buruk bagi mereka nanti.
"Maksudnya lebih besar?" tanya Su Lihwa.
"Jendral Siluman atau bahkan Raja Siluman." Han Xiao tertawa saat menjawab.
Lagi-lagi jawaban Han Xiao membuat kedua gadis tersebut terkejut bahkan mereka tersedak napas mereka saat mendengar jawaban Han Xiao.
"Sudah jangan banyak tanya, nikmati saja tontonan ini." Setelah mengatakan hal tersebut, Han Xiao melompat dari pohon ke atas atap rumah dan berlari ke arah Yang Shui pergi, sedangkan Ne Zha mengambil arah Zhao Jun.
Su Lihwa pasti akan mengikuti Ne Zha, Xia Shiva disisi lain kebingungan tapi dia segera melompat dan mengikuti Han Xiao.
***
"Siluman mulai bermunculan." Bi Laolu berkata saat dia melihat bayangan yang mulai keluar dari tanah.
"Siluman jenis ini sedikit sulit dihadapi tetapi tidak mustahil, ayo kita habisi mereka!" Ling Ba berteriak dengan bersemangat.
"Jangan terburu-buru." Yang Shui menaikan tangannya untuk memberin isyarat diam.
"Jumlah Siluman disini ratusan, kita tidak bisa menyerang secara sembrono," lanjutnya.
Yang Shui memejamkan matanya untuk merasakan aliran Qi dan aura disekitar mereka, alisnya merajut saat dia merasakan hawa Siluman disini mulai sangat pekat dan juga Siluman tersebut akan muncul dalam jumlah lebih dari seratus di daerah yang saat ini mereka berada.
"Ini kesempatan kita untuk menaikan poin!" Yang Shui berkata dengan masih tenang. Perlahan pedang birunya dia keluarkan dari sarungnya.
Melihat Yang Shui mulai menarik senjata, keenam anggotanya juga menarik senjata mereka.
"Bersiap-siap." Yang Shui mengambil posisi bertarung.
Sesosok Siluman segera muncul dari tanah tak jauh dari tempat Yang Shui berdiri.
Swosh...
Yang Shui menendang tanah melalukan tenkik gerakan kakinya melesat kearah sosok tersebut, dia menebas dengan kuat kearah Siluman tersebut. Gerakan yang dikeluarkan oleh Yang Shui sangat lembut dan tenang, tetapi ketika Yang Shui menghentikan langkahnya dan tebasannya juga telah selesai.
Leher Siluman itu sudah terpotong dan kepalanya terjatuh dari tubuhnya.
"Tidak ada darah yang keluar sedikitpun dan serangannya sangat tenang tapi mengandung kekuatan yang cukup besar. Tebasannya memotong hingga bahkan darah berhenti mengalir." Han Xiao dari kejauhan berdecak kagum pada penguasaan pedang Yang Shui.
Selain Ne Zha, Yang Shui adalah yang Han Xiao temui berhasil memotong tanpa mengeluarkan darah setetespun.
"Tuan Putri Shui sangat kuat." Xia Shiva yang berada disamping Han Xiao juga takjub melihat kekuatan Yang Shui, walaupun Yang Shui terkenal di Dunia Kultivator sebagai Jenius yang mengerikan tetapi tidak pernah ada yang melihat kekuatan aslinya selain Keluarga Bangsawan Kekaisaran.
"Kau juga bisa seperti itu, rajinlah berlatih," kekeh Han Xiao melihat Xia Shiva yang menatap dengan mata yang berkilau pada Yang Shui.
Xia Shiva mengangguk mantap dan mengepalkan tangannya, "Aku akan menjadi kuat!"
***
"Lemak itu kuat juga, dia bisa menghabisi 20 Siluman ketika anggota tim nya hanya menghabisi 8-10 Siluman." Su Lihwa memberikan komentar saat dia menonton pertarungan Zhao Jun bersama timnya menghabisi Siluman satu-persatu.
Tangan Su Lihwa gatal saat melihat Siluman yang berjumlah hampir menyentuh angka seratus yang sedang bertarung melawan tim Zhao Jun.
"Zha Yuchun, apakah kita hanya akan menonton seperti ini?" Su Lihwa melihat segerombolan Siluman itu bagaikan Poin yang perlahan menghilang.
"Akan ada saatnya kita bertarung." Hanya itu jawaban Ne Zha.
Mereka berdua melanjutkan menonton Zhao Jun beserta timnya yang mulai sedikit kewalahan melawan banyaknya Siluman. Tetapi dengan kecepatan dan kekuatannya Zhao Juk berhasil melewati krisis tersebut.
***
Disisi lain Han Xiao dan Xiao Shiva sedang menikmati Susu Kedelai ditemani beberapa makanan ketika menonton Yang Shui dan timnya sedang dalam pertempuran sengit melawan para Siluman.
Han Xiao sesekali menggangu Siluman yang akan menyerang Yang Shui pada saat kritis, dia sangat menikmati tontonan dihadapannya seolah itu adalah film laga yang biasa dia tonton di dunia sebelumnya. Xia Shiva sendiri mulai tidak perduli dengan hal tersebut dan melanjutkan makan dengan Han Xiao, sesekali mereka berkomentar soal jurus atau Ilmu Sihir yang digunakan oleh ketujuh orang tersebut.
Yang Shui tentu saja menyadari Han Xiao yang sedang menontonnya dari atap rumah, hanya saja dia kesal ketika melihat Han Xiao yang dengan santainya makan dan minum seraya menonton mereka bertujuh sedang bertarung melawan Siluman yang dia saja akan bingung juka menghitungnya. Tetapi dia juga sedikit lega ketika Han Xiao sesekali membantunya saat dia akan disergap oleh Siluman jadi Yang Shui bisa memfokuskan dirinya pada pertarungan tanpa takut disergap.
"Ah sepertinya dia tahu aku membantunya." Han Xiao tertawa kecil.
Sebuah cakaran mendarat pada pundak Yang Shui menyebabkan Hanfu yang dikenakannya robek dan membuat kulitnya berdarah, walaupun tidak dalam dan menyakitkan baginya tapi Yang Shui terkejut dia dengan segera melayangkan pedangnya untuk menyerang Siluman yang ada dibelakangnya.
Dengan satu tebasan dia berhasil membunuh Siluman tersebut, kini dia menatap dimana posisi Han Xiao berada dan memelototinya.
"Ayunkan pedangmu kearah jam tiga!" Han Xiao berseru kencang.
Yang Shui secara reflek menyerang mengikuti arahan Han Xiao, dia berhasil menebas Siluman yang akan menyergapnya lagi. Kini fokusnya dia kembalikan pada pertarungan, dia akan membuat perhitungan jika dia sudah menghabisi oara Siluman ini.
"Kenapa kau tidak membantunya lagi?" tanya Xia Shiva seraya memasukan Roti pada mulut kecilnya.
"Jika dia tidak mengetahui aku membantunya maka aku akan membantunya terus, tapi dia mengetahui bantuanku dan itu memungkinkan dia tidak menggunakan seluruh kemampuannya untuk bertahan hidup, ini semacam mengasah insting bertahan hidup," jawab Han Xiao.