Han Xiao bangkit dari posisi tidurnya segera berdiri, baru sekarang dia menyadari bahwa dirinya sedang dikurung dalam penjara yang terbuat dari kayu-kayu besar.
"Dasar monyet." Han Xiao menggelengkan kepalanya. "Jika hanya kayu aku bisa dengan mudah mematahkannya."
Krek...
"Eh sebentar!!!" Han Xiao menghentikan tangannya yang hendak menghancurkan kurungan kayu.
"Monyet Anggur Emas pasti memiliki Anggur Emas di sarang mereka!" Han Xiao segera menggali ingatan yang ada didalam kepalanya.
Ada seutas ingatan tentang Anggur Emas yang berkhasiat untuk memurnikan Qi Kultivator, tentu saja Kultivator akan memiliki Qi Murni tetapi Qi itu hanya akan menjadi murni saat setiap kenaikan kultivasi.
"Jika aku mendapatkan banyak Anggur Emas sepertinya Awan Darah dari kakek tua itu bisa dengan cepat aku murnikan!" Han Xiao sangat senang saat memikirkan hal tersebut.
Anggur Emas, yang belum mengetahuinya pasti akan mengira bahwa itu adalah Tanaman Sihir tetapi pada nyatanya itu adalah cairan Emas yang terbuat dari Anggur yang hanya bisa tumbuh pada kepala Monyet Anggur Emas. Memang saja bahwa Anggur di kepala monyet itu juga memiliki khasiat yang sama jika langsung dimakan, hanya saja yang mengetahui Anggur tersebut bisa menjadi lebih berkhasiat saat diracik oleh monyet Anggur Emas.
Han Xiao memperhatikan satu persatu dari Monyet yang melompat-lompat di depannya.
"Seharusnya mereka memiliki ketua, tapi dimana?" Batin Han Xiao. "Seharusnya juga ketua Monyet Anggur Emas ini memiliki tingkat ke tujuh! Lebih kuat dari Kera giok Petir."
Wiiiiiik!!!
Monyet Anggur Emas di depan Han Xiao berteriak nyaring mereka menghadap ke arah belakang dan segera berlutut, terlihat mata yang penuh hormat dari para Monyet Anggur Emas. Sesosok Monyet besar keluar dari kerumunan, Monyet itu memiliki bulu Emas terang melebihi Monyet lainnya dan juga dia terlihat lebih menonjol dengan tinggi badannya yang melebihi monyet lainnya.
"Baru saja aku pikirkan dan dia segera muncul." Han Xiao terkekeh.
"Kau manusia!!! Berani sekali berada di dalam hutan daerah kekuasaanku!!!" Geram Monyet Anggur Emas besar itu.
Han Xiao tersedak napasnya, bukan karena dia tidak pernah melihat binatang bisa berbicara tapi karena sebuah alasan. Yaitu untuk bisa berbicara seekor Monyet Anggur Emas harus memiliki tingkat 8 yang setara dengan Kultivator Alam Roh!
"Sialan! Kenapa dia memiliki tingkat 8?" Han Xiao menggerutu dalam hati.
Monyet Anggur Emas berteriak dan memukul-mukul dadanya diiringi deruan napas kencangnya Monyet besar itu mengjampiri Han Xiao.
Han Xiao mengutuk berulangkali pada Fu Daiyu, jika saja dia tidak terlibat untuk memburu siluman Han Xiao yakin bahwa dirinya tidak akan terjebak dengan seekor Binatang Roh tingkat 8 yang memiliki banyak gerombolannya.
"Sialan!! Awas saja kau hantu tua!!!" Han Xiao dengan kesal menghentakan kakinya lalu meninju penjara kayu.
Penjara kayu itu hancur dalam satu pukulan membuat beberapa Monyet Anggur Emas di sekitar Han Xiao mundur kebelakang, hanya Raja Monyet Anggur Emas yang masih berdiri tegak di hadapan Han Xiao. Raja Monyet Anggur Emas menatap Han Xiao dengan garang dan segera berhambur meninju Han Xiao.
"Monyet jelek ini!!!" Han Xiao berkata dengan kesal, dia mengangkat tinjunya dan melakukan jurus Tinju Penghancur Langit.
BOOOOOM!!!
Ledakan keras terjadi saat tinju Han Xiao dan Raja Monyet Anggur Emas beradu, debu berterbangan memenuhi gua sarang Monyet Anggur Emas.
Han Xiao terpental jauh, kondisinya sangat menyedihkan dengan penuh debu menutupi tubuhnya. Dia mengeluarkan seteguk darah dari mulutnya saat dengan terhuyung bangkit dari jatuhnya.
"Bagaimanapun dia berada di Alam Roh." Han Xiao terkekeh menertawakan dirinya yang terlalu sombong, memang saja saat dia melawan Kera Giok Petir dia bisa menang karena tingkat kekuatan mereka tidak terlalu jauh.
Walaupun Raja Monyet Anggur Emas jauh lebih kecil daripada Kera Giok Petir bahkan hanya memiliki tinggi sepundak Han Xiao tetapi karena perbandingan tingkatan yang jauh. Kera Giok Petir hanya bagaikan semut dihadapan Raja Monyet Anggur Emas.
"Baiklah berhenti bermain." Han Xiao menyeka darah di ujung mulutnya.
Han Xiao melakukan mudra tangan setelah itu dia melakukan gerakan tangan yang terlihat sangat aneh. Tetapi saat Han Xiao melakukan gerakan tangan tersebut terlihat banyak perubahan pada Raja Monyet Anggur Emas.
"Siapa kau? Darimana kau mengetahui Jurus Penakluk Binatang ini?!" Raja Monyet Anggur Emas ketakutan saat Han Xiao melakukan gerakan terakhirnya.
"Dari dewamu," kata Han Xiao diiringi kekehan.
Raja Monyet Anggur Emas tiba-tiba bergetar hebat, terlihat dia memiliki banyak perjuangan untuk menahan tekanan padanya.
"Aku tidak akan tunduk padamu!!!" Raja Monyet Anggur Emas berteriak lantang.
"Tidak akan tertunduk? Siapa yang memintamu tunduk padaku?" Han Xiao bertanya dengan riangnya.
"Kau menggunakan jurus penakluk binatang untuk memperbudakku!!!" Raja Monyet Anggur Emas berteriak marah.
"Memperbudak? Rasakan lagi kekuatan apa yang menekanmu." Han Xiao berkata dengan mengejek.
Saat Raja Monyet Anggur Emas mendengar kata-kata Han Xiao segera dia merasakan baik-baik tekanan yang diberikan Han Xiao.
"Ini adalah Teknik yang lebih baik dari jurus penakluk binatang." Han Xiao tertawa bangga.
"Juga tenang tenang saja teknik ini tidak akan membuatmu menjadi budak sepenuhnya seperti boneka, kau masih memiliki kesadaran dan kontrol terhadap dirimu. Hanya saja jika kau mencoba melawanku kau akan mati dengan cara mengerikan..." Han Xiao menggantungkan penjelasannya lalu tersenyum. "Jika kau melawanku maka jiwamu akan tercabik secara perlahan dan kau tahu rasa itu saat naik ke tingkat 8?"
Raja Monyet Anggur Emas tarjatuh dengan posisi berlutut, dia sudah tidak sanggup melawan keluatan yang menekan jiwanya.
"Mulai hari ini, kau Raja Monyet Anggur Emas adalah bagian dari pasukanku! Han Xiao," ujar Han Xiao.
"Aku Raja Monyet Anggur Emas mengabdi menjadi pasukan Tuan Han Xiao!" Geram Raja Monyet Anggur Emas dengan tidak mau.
Sengatan muncul di kedalaman jiwa Raja Monyet Anggur Emas sekarang jiwanya terikat oleh teknik Han Xiao. Hanya akan ada kematian jika dirinya tidak menuruti perintah Han Xiao.
"Huft... hampir saja." Han Xiao menghela napas lalu tumbang.
Nyaris saja! Jika Han Xiao gagal melakukan teknik dari Harimau Suci dia pasti akan mati karena semua kekuatannya sudah dia habiskan untuk melakukan teknik pengikat jiwa. Kini dia terbaring lemas di tanah.
Raja Monyet Anggur Emas menghampiri Han Xiao, dengan sebotol labu yang berada di pinggangnya dia ambil lalu meminumkannya pada Han Xiao. Segera tubuh Han Xiao memancarkan cahaya merah darah pekat.
"Manual apa yang dia pakai untuk berkultivasi?" Raja Monyet Anggur Emas heran karena dia pertama kalinya melihat dan merasakan energi negatif sebanyak ini.
Han Xiao tersenyum melihat Raja Monyet Anggur Emas membantunya, ini menandakan bahwa mulai sekarang dia memiliki satu gerombolan Monyet Anggur Emas sebagai pasukannya.
Setelah memberi Han Xiao minum Anggur Emas segera Raja Monyet Anggur Emas menunduk memberi hormat pada Han Xiao.
Han Xiao bangkit dari posisi tidurnya, dia segera berdiri lalu menyentuh kepala Raja Monyet Anggur, "Kau bisa berubah wujud menjadi lebih kecil kan?"
Raja Monyet Anggur Emas menatap Han Xiao dengan ekspresi kesal sebelum dia melompat lalu tiba-tiba tubuhnya menyusut hingga seukuran telapak tangan. Raja Monyet Anggur Emas terlihat sangat lucu dan tidak berbahaya. Tapi siapa tahu bahwa monyet kecil seukuran telapak tangan itu memiliki kekuatan yang setara dengan Kultivator Alam Roh.
"Kemari." Han Xiao menepuk pundaknya memberi isyarat untuk Raja Monyet Anggur Emas menghampirinya.
Dengan lompatan tinggi Raja Monyet Anggur Emas mendarat di pundak Han Xiao lalu duduk disana.
"Anak pintar." Han Xiao tertawa seraya mengelus kepala Raja Monyet Anggur Emas.
"Apa yang kau inginkan dari daerah kekuasaan kami?" tanya Raja Monyet Anggur Emas.
"Hey aku saja tidak tahu mengapa aku bisa berada disini," jawab Han Xiao.
Memang benar! Dia kehilangan kesadarannya setelah banyak Esensi Darah masuk kedalam tubuhnya lalu masuk ke tempat antah berantah dia bertemu dengan kakek tua berambut merah. Dan saat dia terbangun Han Xiao mendapati dirinya di sarang Monyet Anggur Emas.
"Aku ingin Anggur Emas apakah memiliki banyak?" tanya Han Xiao pada Raja Anggur Emas.
Raja Monyet Anggur Emas sudah menduga pasti Han Xiao menginginkan Anggur Emas.
"Eh botol labu tadi?" Han Xiao menatap Raja Anggur Emas lalu mengambilnya dengan tangannya.
"Seharusnya labu emas tadi adalah Alat Roh penyimpanan Kelas Emas Hitam," ucap Han Xiao seraya menatap tajam Raja Monyet Anggur Emas.
"Aku tidak akan memberikannya padamu!" Ujar Raja Monyet Anggur Emas seraya mendengus. Tentu saja dia tidak akan memberikannya karena itu adalah pusaka turun temurun dari nenek moyang suku Monyet Anggur Emasnya.
"Aku tidak akan memintanya hanya saja aku menginginkan Anggur Emas yang sudah kau racik didalam botol labu itu," kata Han Xiao. "Dengan begitu semua anak buahmu masih memiliki banyak Anggur Emas di sarang ini."
Perkataan Han Xiao membuat Raja Monyet Anggur Emas termenung beberapa saat sebelum menganggukan kepala kecilnya.
"Baiklah, aku harap kau tidak membawa masalah terhadap suku Monyet Anggur Emasku. Adapun apa yang terjadi di mada depan aku meminta kau untuk tidak melibatkan suku Monyet Anggur Emas dalam peperangan. Kami sudah hidup damai di daerah ini," ucap Raja Monyet Anggur Emas.
"Ah baiklah bawel sekali kau, siapa namamu? Sebagai Binatang Roh Tingkat 8 kau pasti memikiki nama," tanya Han Xiao.
"Po Houzi!" Jawab Raja Monyet Anggur Emas dengan bangga.
"Monyet gagah? Tidak cocok." Han Xiao menggelengkan kepalanya. "Kau akan kuberi nama Sha Houzi. Itu lebih cocok."
"Aku tidak konyol," protes Po Houzi.
"Terserah kau tapi aku akan memanggilmu Sha Houzi," ucap Han Xiao.
Raja Monyet Anggur hanya menggeram kesal karena dia tidak bisa melawan, jika dia melawan maka jiwanya akan disiksa itu akan sangat menyakitkan dan Po Houzi tidak ingin merasakan sakit tersebut.
"Baiklah karena kau memiliki labu itu padamu aku akan segera keluar saja dan melanjutkan perjalananku," ucap Han Xiao. "Kemana pintu keluar?"
"Ke arah barat Tuan," jawab Po Houzi.
"Sebentar Tuan!"
Langkah Han Xiao terhenti karena tiba-tiba Po Houzi berubah menjadi besar dan menghadang jalan Han Xiao.
"Ada apa?" Tanya Han Xiao bingung.
"Ijinkan aku melakukan upacara pengangkatan kepala suku pada anakku agar Monyet Anggur Emas lainnya memilki Raja baru," pinta Po Houzi.
"Lakukanlah," ucap Han Xiao.
Po Houzi memanggil seekor Monyet berwarna emas terang yang sedang berada di kumpulan bersama Monyet Anggur Emas Lainnya.
Monyet Anggur Emas itu tidak terlalu besar tetapi saat Han Xiao melihat Monyet Anggur Emas itu memiliki Anggur berwarna merah di kepalanya dia sangat terkejut.
"Hey anakmu memiliki Roh Beladiri merah?" Tanya Han Xiao dengan tidak percaya. Sangat jarang Binatang Roh memiliki Roh Beladiri merah, karena biasanya Roh Beladiri merah hanya akan muncul pada tubuh manusia dan juga itu adalah Roh Beladiri yang istimewa.
"Ya tuan." Po Houzi tersenyum bangga.
"Kalian kurang lebih mirip dengan manusia, kalian bisa berlatih seni beladiri manusia. Aku akan memberi anakmu manual kultivasi bagaimana?" kata Han Xiao.
"Manual kultivasi? Untuk kami Binatang Roh yang belum mengambil wujud manusia akan sulit untuk berkultivasi bahkan bisa dikatakan tidak bisa, kita hanya bisa menyerap Qi untuk memperkuat diri kita." Po Houzi berkata seraya menggelengkan kepalanya.
"Tapi berbeda untuk anakmu, dia memiliki Roh Beladiri dan juga kultivasi yang akan kuberikan cocok untuk Binatang Roh." Han Xiao tersenyum lalu menghampiri anak Po Houzi.
Monyet Anggur Emas kecil itu tidak terlihat ketakutan saat Han Xiao menghampirinya, bahkan ada aura yang membuat Han Xiao berdecak kagum.
"Aura Roh, kau sudah memilikinya dengan kekuatanmu yang berada di tingkat 4. Bagus sangat bagus kau layak menjadi pemimpin." Han Xiao memuji Monyet kecil tersebut.
Po Houzi tertawa bangga akan anaknya karena sangat jarang dari Binatang Roh yang memiliki Roh Beladiri merah.
Han Xiao menyentuh kepala Monyet Anggur Emas kecil tersebut dan mengirim sebuah manual kultivasi pada monyet kecil itu.
"Manual ini disebut "Manual Kera Langit" ada banyak jurus didalamnya yang sangat cocok dengan Roh Beladiri merahmu," terang Han Xiao.
Monyet Anggur Emas itu belum bisa berbahasa manusia jadi dia berbicara pada Po Houzi untuk menyampaikan pesan terimakasihnya.
"Yasudah lakukan upacara pengangkatanmu," titah Han Xiao.
Po Houzi mengangguk lalu menghampiri anaknya. "Dengan nama leluhur dan tradisi Monyet Anggur Emas, aku mengangkat putraku Huo Hou menjadi kepala suku Monyet Anggur Emasku!"
Setelah mengatakan hal tersebut Po Houzi mengambil satu anggur berwarna emas gelap lalu menyuapkannya pada Huo Hou.
Tubuh Huo Hou bersinar terang, setelah beberapa menit sinar pada tubuhnya menghilang. Sekarang Huo Hou terlihat lebih menonjol dari Monyet Anggur Emas lainnya juga Aura Roh yang dilepaskannya bahkan lebih kuat lagi. Sekarang kekuatan Huo Hou berada di tingkat 6!
"Baiklah anakku jaga dengan baik suku Monyet Anggur Emas kita, aku akan kembali suatu saat." Po Houzi berpesan lalu mengecilkan tubuhnya dan duduk di bahu Han Xiao.
Han Xiao tersenyum pada Huo Hou lalu berbalik untuk berjalan menuju pintu gua, sesaat sampai di pintu gua semua Monyet Anggur Emas bersujud memberi hormat teritinggi mereka pada Han Xiao dan Po Houzi.