Dan Aarav, ia menoleh kearah Mikha ketika ia berucap seperti itu.
"Ah apa maksudmu? wajah Daddy mu dengan kamu sebelas dua belas. Mana mungkin kalau misalnya kamu bukan anak kandungnya," jawab Mikha.
"Hmm benar juga sih..."
"Hadehhh makanya jangan berprasangka buruk terlebih dahulu," Mikha menepuk jidatnya. Setelah itu ia bangkit berdiri.
"Aarav kalau misalnya mau ganti baju dimana?" tanya Mikha.
"Dikamar sebelah kanan saja, ada kamar dan toilet kok. Terus ada baju wanita juga," jawab Aarav.
"Kok bisa ada baju wanita?! apa jangan-jangan kamu....."
"Eh bukan! bukan! bukan begitu. Jangan salah paham dulu, di kamar itu sengaja aku letakkan baju wanita maksudnya untuk kamu pakai," jelas Aarav.
"Hmm sampai segitunya kah persiapannya?" gumam Mikha. "Sudahlah aku mau ganti baju dulu," Mikha berjalan menuju kamar yang dimaksud oleh Aarav.
"Oh ya Aarav satu lagi!" Mikha menatap kearah Aarav.
"Hmm apa Mikha?" tanya Aarav dengan wajah polosnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com