Roki yang salah tingkah, membuat Dinda tertawa terbahak-bahak. Suara tawa Dinda, membuat Roki semakin malu lalu dia membungkuk dan mengubur wajah pada kedua tangannya sendiri. Dinda penuh perhatian, mengelus punggungnya dengan lembut.
"Teman sekelasmu menarik ya," kata Dinda sambil mengelus punggungnya.
"Begitulah," balas Roki.
"Tadi, aku lihat kamu bonceng sama anak keperawatan. Apa gadis itu yang namanya Linda?"
"Iya, kamu kok tau?!"
"Jelas tau, seminggu yang lalu dia ditembak oleh Ketua Ekskul basket. Kalau gak salah, namanya Bagas. Sebulan yang lalu, kakak kelas kita mengungkapkan cintanya kepada Linda. Gadis itu benar-benar populer," ujarnya menceritakan. "Kamu kok bisa bonceng dia? Apa kalian dekat?" tanya Dinda dengan serius.
"Kami baru saja kenal pagi ini, dia baru pindak ke kontrakanku."
"Hah?! Satu kontrakan maksudnya!" tunduh Dinda.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com