webnovel

Dua Garis Merah

"Aku tidak menyangka bahwa ayah akan bicara seperti itu. Aku juga takut jika apa yang ia katakan itu akan menjadi kenyataan. Dan bagaimana nantinya dia meninggal sebelum kita semua menikah? Apa itu akan meninggalkan tanda tanya yang besar pada rohnya nantu, otomatis dia tidak akan pergi dengan tebang Dirga. Apa yang harus kita lakukan?"

Dirga hanya bisa memijat keningnya pusing mendengar ocehan Carissa, "Kok kamu bisa sih berpikir sejauh itu, padahal kan belum tentu mati dia hari ini. Sudahlah jangan dipikirkan, nanti kamu yang jadi gila."

"Tapi bagaimana Dirga, agar aku tidak memikirkanmu terus menerus. Kamu kan tahu sendiri aku orangnya bagaimana, suka memikirkan hal yang tidak penting dan juga tidak wajar. Kamu harus bisa memahamiku Dirga."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo