webnovel

Yang Penting Bisa Bicara Sama Dirga Lagi

Martin kok lama sekali ya, ditungguin dari tadi gak datang-datang. Biasanya dia adalah orang yang tepat waktu lho. Udah mau jam 7 lagi, cepatlah ....

Ting tong!

Ah itu pasti dia, apa dandananku sudah rapi ya. Kayak sudah deh. Ketika aku membuka pintu, setangaki bunga mawar muncul tepat di muka ku. "Kamu, kok bawain aku bunga mawar? Tumben banget," komentarku kaget. Ia menampilkan senyum miring khasnya, "Memangnya tidak boleh ya? Jadi aku boleh masuk apa engga nih?" tanya nya sudah tidak sabaran.

"Tentu saja boleh, ayo silahkan masuk." Ia masuk melangkahkan kakinya tanpa keraguan sedikitpun. Baru saja tadi Dirga meneleponku untuk bilang, jangan macam-macam sama Martin, adiknya. Jangan sampai hal serupa yang pernah terjadi, terjadi juga pada adiknya. Ya, aku hanya jawab, "Terserah aku dong! Suka-suka aku juga, mau ngapain."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo