webnovel

Pelatihan 3 : Tim satu (2)

"Mika, kamu mengejutkanku ! kukira apa !" Alex tersenyum.

"Maaf, tapi benarkan itu bunga beracun ?" tanya Mika sambil meminta maaf kepada Alex.

"Betul, tapi hanya putiknya ! dan kamu Mika ? aku berterima kasih kepadamu !" jawab Alex.

"Memang kenapa ?" tanya Mika heran.

"Ini bunga langka ! putiknya yang beracun justru bagus untuk obat !" jawab Alex, dan kemudian mengambil sesuatu dari tasnya, sarung tangan, dan botol kecil.

"Obat untuk apa ?" tanya Mika lagi.

"Obat penyembuh dari sihir !" jawab Alex dengan perlahan mengambil sari bunga putik ke botol kecil. "Wow ini sangat langka ! satu botol penuh adalah yang terbaik !" Alex terlihat senang.

"Penyihir, seperti Nobu ?" tanya Mika ragu. Alex menggeleng.

"Penyihir jahat, berilmu hitam !" Mika mengangguk, dia pun cerita kalau neneknya adalah dukun penyembuh untuk hal seperti itu.

"Aku pikir, negara yang punya teknologi tinggi tidak percaya yang seperti itu !" ujar Mika.

"Betul, tapi tidak untuk pengobat tradisional seperti aku dan nenekmu ! di percaya atau tidak tapi itu ada !" jawab Alex dan Mika mengangguk setuju.

Setelah itu mereka mencari buah-buahan dan ternyata cukup banyak, selain itu Alex menemukan tumbuhan obat lainnya dan itu membuatnya semakin senang dan gembira, Mika hanya tersenyum melihat tingkah Alex. Dan mereka pun pulang. Semua sudah menunggu Mark sudah membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh. Dan mereka pun makan buah dengan nikmat, karena ada sebagian buah berbeda dengan bumi, ada rasanya seperti makan daging, tapi memang harus dibakar atau di panggang agar lezat. Setelah itu mereka pun tidur dengan nyenyak. Keesokan harinya Alex dan Mika meminta izin untuk menjelajah hutan kembali, Nobu mengijinkan Karen ingin ikut, awalnya mereka keberatan tapi, dia tidak mau berdiam diri saja akhirnya setuju.

Sementara yang lain pergi, Nobu meminta Mark menebang pohon yang sudah ditunjuknya, dengan mudah Mark mengganti telapak tangannya dengan alat gergaji yang terjadi begitu saja, dan dia mudah menebang pohon dan kemudian mengangkutnya padahal berat.

"Untuk apa kayu ini Nobu ?" tanya Mark heran.

"Membuat perahu ! karena menurut peta, kita harus menyeberangi lautan ke suatu tempat di pulau lain yang lebih besar !" Jawab Nobu, Mark mengangguk dan mengerti.

Setelah kayu yang terkumpul banyak maka Nobu pun mulai memejamkan matanya dan mulai menggerakkan tangannya secara perlahan kayu-kayu dari yang besar dan kecil mulai berterbangan, serta satu persatu mulai bersatu membentuk sebuah perahu yang cukup besar lengkap dengan tiang dan layar, Mark menatap tak berkedip dan takjub menatap perahu yang baru di lihatnya kali ini.

---------------

Begitu pun yang lain, kecuali Alex karena di planetnya ada perahu yang seperti itu juga walau bentuknya berbeda. Tapi harus diakui perahu ini cukup besar untuk mereka berlima. Bisa di sebut dapat mengangkut lebih dari 10 orang ! tak lama perahu pun melaju setelah sebelumnya membereskan barang-barang.

Perahu melaju dengan kecepatan sedang, hampir tidak terasa goyangannya walau terkena gelombang yang cukup besar. Fasilitas di dalam perahu pun termasuk lengkap karena ada kamar berjumlah 10 buah ! lengkap dengan tempat tidur, kamar mandi dan lainnya ! bukan itu saja ada ruang makan, dapur, ruang santai dan lainnya, perahu pun berjalan secara otomatis tanpa perlu nahkoda.

Mereka menikmati perjalanan tanpa hambatan berarti, sesekali mereka melihat ikan besar melompat dan menimbulkan ombak besar sekali tapi anehnya kapal tidak terpengaruh sama sekali, padahal kapal biasa mungkin sudah hancur berkeping-keping dan menjadi santapan ikan buas. Mark mencoba untuk memancing ikan, dia kembali mengubah tangan menjadi alatnya, dan berhasil mendapatkan banyak ikan.

Tapi sebagian dibuang Alex karena menurutnya dagingnya kurang enak dan mereka memasaknya dah menjadi santapan. Tapi sebelum itu mereka meminta maaf kepada Maria walau tidak disini karena sudah memakan saudaranya. Tiba-tiba cuaca berubah drastis, Mika memperingatkan akan ada badai dahsyat yang akan menerjang kapal.

Langit berubah hitam kelam, ombak pun makin lama makin tinggi sehingga mencapai 20 meter, hujan turun dengan deras, guntur dan halilitar bersahutan sangat mengerikan. Tapi lagi-lagi kapal seperti tidak terpengaruh, dia mengikuti ombak tapi tidak membuat penghuninya pusing. Di dalam semua bersantai ria bahkan suara badai pun tidak terdengar di dalam.

Hanya Alex yang menyadarinya, dia mengakui Nobu penyihir hebat, kalau tidak, mana mungkin bisa seperti ini. Sebenarnya tidak masalah menggunakan kekuatan bila tidak bisa dengan cara biasa, bahkan ini menyangkut nyawa anggota tim. Nobu pun mengatakan apa yang dilakukannya baru sedikit menggunakan sihirnya. Walau begitu ini sudah sangat luar biasa.

Waktu terus berlalu, dari badai dahsyat, hingga mendapat acaman dari binatang laut mereka lalui. Akhirnya mereka mencapai daratan dengan selamat, ketika mereka turun Nobu mengecilkan perahunya dan disimpan di tasnya mana tahu bisa digunakan lagi entah kapan mungkin nanti di planet Bumi.

-------------

Daratan yang mereka singgahi, terdiri hutan, padang rumput dan juga padang pasir. Mereka lalui dengan baik walau bahaya menghadang, seperti diserang binatang besar, maka Mark dan Mika lah yang melawan. Sisanya Alex akan memotong dagingnya untuk persediaan mereka. Sesekali mereka beristirahat dan Karen lah yang memasak dia ternyata jago mengolah makanan, termasuk ketika diperahu yang setiap saat memakan ikan pasti sangat membosankan. Tapi di tangan Karen selalu ada menu baru dan enak.

Karen mempelajari itu dari mamanya serta kursus masak, ketika mamanya melihat bakat memasak dan Karen tidak masalah melakukannya. Dan ternyata masakannya di puji gurunya yang seorang chef terkenal. Kini masakannya di puji teman-temannya, dan itu membuat hatinya sangat gembira karena dia pun bisa membantu teman-temannya.

Sementara bagi Alex perjalanan ini suatu yang sangat menyenangkan, dia pun sering menjelaskan sesuatu yang menarik, tentang hewan, tumbuhan, bunga yang mereka temui. Jadi mereka tahu banyak tentang semuanya, mereka menerima penjelasan tanpa menganggap Alex seorang yang cerewet.

Sampailah mereka tiba disuatu tempat dengan bangunan aneh seperti candi yang terbuat dari batu besar, sayang semua dalam keadaan kosong tanpa penghuni. Nobu memeriksa keadaam bangunan dan terkejut ketika menemukan beberapa artefak di sana.

"Kita harus pergi secepatnya dari sini !" perintahnya. Semua tertegun.

"Memang ada apa Nobu ?" tanya Mark heran.

"Planet ini akan hancur dalam dua bulan ke depan !" Jawab Nobu.

"Serius Nobu !" tanya Mark lagi, dan Nobu pun menjelaskan semuanya.

"Setidaknya kita hampir sampai ketempat tujuan !" jawab Nobu.

"Bagaimana yang lain ?" tanya Karen khawatir.

"Mungkin di tempat tujuan ada pesawat yang menunggu kita ! jadi kita bisa menjemput tanpa harus menunggunya !" jawab Nobu lagi, mereka setuju dan segera pergi.

Sebelum pergi Nobu sempat menemukan, sebuah kalung aneh dan kemudian mengambilnya karena merasakan kekuatan besar di kalung itu. Tak lama mereka sudah sampai ternyata itu sebuah bekas markas entah punya siapa, dan disana ada beberapa pesawat, tapi sayang semua rusak tidak bisa di jalankan.

"Bagaimana ini ?" tanya Karen dan Mika cemas melihar pesawatnya rusak.

"Jangan khawatir, serahkan kepadaku ! aku akan memperbaikinya dalam waktu tidak lama !" jawab Mark dan mulai melihat sejauh mana, kerusakannya. Tiba-tiba mereka mendengar suara bergemuruh entah dari mana datangnya.

"Sudah dimulai prosesnya !" ujar Nobu. Semua terdiam, kecuali Mark dengan sigap dia mulai memperbaiki pesawat dan yang lain pun ikut membantu.

Dan apa yang dikatakan Nobu ada benarnya nun jauh di sana ada gunung api yang sangat besar dan tinggi sedang bergejolak seperti ingin memuntahkan sesuatu , sementara para hewan dan binatang di planet ini mulai gelisah seperti merasakan sesuatu yang mengancam mereka ...

Bersambung ....

Próximo capítulo