webnovel

Prologue 1《Atlas》

"Kita sampai. Selamat datang di akademi magic Atlas, pangeran Kaiser."

Ketika Kaiser membuka matanya, dia sudah berada di hadapan sebuah gerbang yang sangat tinggi mencapai lebih dari 20 meter dengan warna perpaduan antara biru, putih, dan emas.

"Bagaimana menurutmu? Akademi ini dibangun di atas langit benua Hawl dengan tinggi 10.000 meter di atas permukaan laut dengan mekanisme terbang menggunakan Rune Magic."

"Ini indah dan juga keren." Jawabnya singkat. Dia kemudian menanyakan tentang Rune Magic yang belum pernah ia dengan sebelumnya.

"Ah... Rune Magic ya? Itu adalah salah satu penggunaan Ether dengan menggunakan Symbol kuno. Magic ini dulunya digunakan untuk membuat Formasi, Segel, Magic item, dan lain-lain.

Tapi sekarang, karena sulit dalam pengguna, kurangnya pengetahuan, dan banyaknya Symbol yang terlupakan atau menghilang terkubur bersama dengan sejarah membuat pengguna Rune Magic sangatlah langka."

"He... Apa kau juga menguasainya?" Tanya Kaiser dengan kagum meskipun tidak terlihat sedikitpun dari wajahnya maupun nada bicaranya yang selalu monoton.

"Oh, tentu saja! Sebagai seorang kepala akademi, aku harus mengetahuinya untuk menjalankan akademi ini." Jawab Shella dengan bangga.

Setelah berbicara mengenai apa saja fasilitas yang ada di akademi, mereka akhirnya masuk ke dalam akademi.

"Oh iya, aku ingin sekali mempertanyakan ini tapi... Ada apa dengan telinga kucing di kepalamu itu dan kenapa kau tidak punya telinga biasa?" Tanya Shella penuh dengan rasa ingin tau.

"Yah... Untuk bertambah kuat kau harus mengorbankan sesuatu bahkan jika itu tubuh maupun jiwa mu sendiri." Jawab Kaiser dengan ambigu.

Namun, Shella sudah tau pasti tidak mungkin baginya unruk mengalahkan seekor Hydra dengan umurnya yang masih muda.

Dan pernyataan tadi membuat Shella semakin yakin kalau Kaiser membuat kemanusiaannya demi keluar dari perut Hydra.

Sesampainya di resepsionis, Shella meminta salah satu staf untuk mengantarkan Kaiser ke kamarnya.

Akademi dengan luas sebesar 10 hektar ini dibagi menjadi empat bagian yaitu, bangunan utama dimana kantor guru, kelas-kelas untuk kegiatan belajar mengajar berserta dengan club dilaksanakan berada. Bangunan ini berada di depan akademi menghadap langsung dengan gerbang masuk.

Bangunan asrama yang dibagi lagi menjadi 16 seksi. Asrama bagi laki-laki dan perempuan untuk kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan sisanya untuk para staf dan guru yang mengajar. Terdapat di bagian tengah akademi untuk memudahkan warga sekolah dalam perjalanan mereka.

Dan yang terakhir adalah Colloseum, tempat untuk uji praktikum, dan juga untuk kegiatan outdoor lainnya. Terdapat di bagian belakang kiri akademi.

Selain itu, di sepinggiran jalan samping dinding yang mengelilingi akademi ada taman dengan berbagai jenis tumbuhan.

Setelah berjalan selama 15 menit, akhirnya Kaiser dengan seorang staf suruhan Shella sampai di kamar yang akan digunakan oleh Kaiser.

'Kai Gawain, aku rasa ini adalah nama samaran yang Shella berikan untukku. Dan teman sekamar ku bernama, Jonathan Joestar... Yah abaikan abaikan...'

Dalam satu kamar di asrama ini dapat digunakan oleh maksimal dua orang.

Menghiraukan nama yang termpampang di depan pintu, Kaiser, atau sekarang Kai Gawain masuk ke dalam kamarnya.

"Huh... Tidak buruk untuk kamar yang nantinya digunakan oleh dua orang." Ucapnya.

Di dalamnya dapat dilihat di bagian kanan kamar, terdapat dua buah ranjang berukuran sedang yang dipisahkan oleh dua buah rak buku besar di tengahnya. Rak buku itu juda terdapat empat biji laci di bagian bawahnya.

Sebuah meja kecil di sebelah ranjang dengan sebuah lampu tidur, dan tidak jauh dari itu adalah sebuah meja belajar dengan kursi yang terlihat sangat nyaman untuk diduduki.

Sedangkan di samping kiri ruangan terdapat dua buah pintu dengan label 'Bathroom' dan 'Kitchen' di atasnya menandakan bahwa kedua pintu ini menuju ke kamar mandi dan dapur.

'Sepertinya sekamarku sudah datang terlebih dahulu.' Pikirnya ketika melihat dua buah koper di atas ranjang sebelah kiri menandakan bahwa sudah ada yang menggunakannya.

Kai kemudian mengambil ranjang sebelah kanan dan memasukkan semua barangnya yang ada di Storage ke dalam laci di bawah rak buku.

Dia kemudian membuka bajunya bersiap untuk mandi memperlihatkan ekor serigala yang halus dengan bulu putih dan ujung hitam.

Próximo capítulo