Siang itu Marshal sedang di perkebunan. Ia sedang menatap kosong ke arah kangkung yang sedang bergoyang-goyang tertiup angin. Perasaannya masih campur aduk. Kesedihan masih menyiksanya bagaikan mencambuk-cambuk hatinya.
Ia berusaha untuk bangkit dan melupakan semua yang terjadi selama sebulan belakangan. Sungguh dalam seumur hidupnya ia selalu takut dengan yang namanya jatuh cinta.
Ia selalu menertawakan Milly karena adiknya itu telah mencintai seseorang yang tidak tepat. Untuk apa mencintai pria yang bahkan tidak pernah tahu perasaannya yang sebenarnya? Hanya buang-buang waktu saja.
Padahal ia sendiri merasakan hal yang sama. Ia jatuh cinta pada Ika sejak adiknya itu masih SMP. Ika adalah sahabat Milly. Mereka selalu bermain bersama-sama dan kerap kali Marshal selalu diajak untuk menemani Milly saat adiknya pergi bersama teman-temannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com