Adi pun berhasil kembali ke masa depan, dan saat itu keadaan memang sudah berbeda. Saat itu dia terbangun dari tempat tidur yang berbeda dari tempat tidur milik dia sebelumnya. Adi menyadari bahwa ternyata ingatan tentang semua hal dan kejadian yang dia alami sebelum masuk ke mesin penjelajah waktu itu tidak hilang. Adi langsung bergegas keluar dari kamar dan mendapati kedua orang tuanya yang sedang sarapan di meja makan. Dia sangat senang karena masih bisa menjumpai ayah dan ibunya. Kedua orang tuanya tampak terheran-heran melihat tingkah Adi yang aneh.
''Pagi ma, pagi pa.'' Sapa Adi.
''Kamu kenapa?, nggak biasanya kamu ngucapin selamat pagi ke kita.'' Tanya ayahnya yang kebingungan melihat sikap Adi.
''emm.., nggak papa kok pa. ngomong-ngomong kita sekarang dimana ya? Kita di Negara mana? Kita di kota mana?.'' Tanya Adi.
''Ya kita dirumah lah di. di Indonesia, di Yogyakarta.'' Jawab Ibunya yang semakin kebingungan melihat tingkah Adi.
''Ohh Oke.'' Jawab Adi yang tidak bisa menyembunyikan ekspresi bahagianya.
Dia juga mendapati foto kakek dan neneknya yang terpajang di dinding rumah, dia juga melihat foto Ir.Suryo dan istrinya disana. Setelah melihat kedua orang tuanya serta melihat foto kakek dan neneknya, saat itu Adi menyadari bahwa jodoh itu adalah sebuah ketetapan yang tidak bisa dirubah. Karena meskipun keadaan sudah berubah, baik kedua orang tuanya maupaun kakek dan neneknya, mereka semua masih tetap dengan pasangannya masing-masing.
Namun seketika rasa senang itu berubah menjadi rasa sedih, ketika Adi teringat dengan sahabatnya yaitu Vita. Dia menyadari bahwa saat ini Vita sudah tidak lagi ada bersamanya karena keadaan sudah berubah. Adi tahu bahwa orang-orang yang masih tetap ada bersamanya saat ini hanyalah orang-orang yang masih punya hubungan darah dengan Ir.Suryo. sedangkan Vita tidak memiliki hubungan darah sama sekali dengannya. Adi teringat akan janjinya kepada Vita sebelum dia memasuki mesin penjelajah waktu, bahwa jika nanti saat dia kembali keadaan sudah berbeda, dia tidak akan melupakan Vita, dan jika nanti mereka berdua berada di tempat yang berbeda, Adi akan mencari keberadaan Vita. Dan disini terlihat bahwa sebenarnya perasaan Adi kepada Vita lebih dari sekedar sahabat.
Saat itu Adi tiba-tiba ingin pergi mengunjungi neneknya. Sesampainya disana, neneknya menceritakan tentang sepak terjang Ir.Suryo dalam memperjuangkan kemerdekaan bagi Indonesia. Di situ Adi tahu bahwa Ir.Suryo telah diberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia. Neneknya juga bercerita bahwa dalam perjuangannya, Ir.Suryo selalu di temani oleh sahabatnya yaitu Dr.Aryo.
Ternyata setelah proklamasi kemerdekaan, Kesalahan Dr.Aryo yang dulu sempat membocorkan rahasia kepada pihak jepang telah dimaafkan dan beliau pun juga digelari sebagai Pahlawan Nasional berkat jasa-jasanya.
Tak lama kemudian ada seseorang yang mengetuk pintu rumah neneknya. Adi pun diminta neneknya untuk membukakan pintu. Namun betapa terkejutnya Adi, setelah membuka pintu, ternyata orang yang mengetuk pintu itu adalah Vita.
''Kamu gimana sih, kamu lupa ya kalau hari ini kamu janji mau nemenin aku ke museum?. Aku samperin kerumah kamu, kata ayah kamu, kamu pergi kerumah nenek kamu, makanya aku langsung kesini.'' Kata Vita dengan ekspresi kesal.
''ee… ,Vita ?.'' Kata Adi yang terlihat kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi, dan kenapa Vita bisa ada disana.
''Kamu kenapa sih kok aneh gitu?.'' Tanya Vita yang kebingungan melihat sikap Adi.
''ehh, nggak papa…, sorry … , emm …, yaudah aku pamit ke nenek aku dulu ya.'' Kata Adi yang masih nampak terkejut melihat Vita.
Sebelum mereka pergi ke museum, Vita mengajak Adi untuk mampir dulu ke rumahnya untuk mengambil sesuatu yang ketinggalan. Dan disana Adi terkejut melihat foto Dr.Aryo yang terpajang di dinding rumah Vita. Setelah bertanya kepada Vita, Adi baru tahu ternyata Vita ini adalah cicit dari Dr.Aryo, sahabat dan teman seperjuangan dari kakek buyutnya yaitu Ir.Suryo. Dimana sebelumnya diketahui dari cerita nenek Adi ketika masih di Inggris, bahwa setelah Indonesia merdeka tahun 1950, Dr.Aryo meninggalkan Indonesia dan pergi ke Inggris untuk menghindari penangkapan oleh pemerintah Indonesia. Oleh sebab itu Vita beserta keluarganya yang sebenarnya adalah keturunan Indonesia terpaksa menetap di Inggris dan menjadi warga Negara Inggris. Dari sini Adi menyadari bahwa sebenarnya dia tidak hanya merubah takdir keluarganya, tapi dia juga merubah takdir keluarga Vita.
Setelah pulang dari museum Adi mengajak Vita mampir ke warung makan untuk menikmati makanan khas Yogyakarta yaitu Gudeg Jogja. Setelah itu Adi mengantarkan Vita pulang kerumah. Ketika di perjalanan Adi berfikir jika jodoh itu adalah sebuah ketetapan yang tidak bisa dirubah, maka dengan adanya Vita disini menandakan bahwa dia dan Vita sebenarnya berjodoh, karena meskipun keadaan sudah berubah, dia tetap dipertemukan lagi dengan Vita.
Sesampainya di depan rumah Vita, Adi langsung mengutarakan perasaannya kepada Vita, bahwa dia ingin hubungannya dengan Vita bisa lebih dari sekedar sahabat. Saat itu Vita langsung memeluk Adi dan mengatakan bahwa sebenarnya dia juga memiliki perasaan yang sama terhadap Adi.
Singkat cerita mereka berdua pun bertunangan dan akhirnya menikah. Setelah menikah, Adi mengajak Vita pergi ke Raja Ampat. Karena dulu Adi pernah berjanji kepada Vita, jika dia menemukan tempat yang indah di Indonesia, dia akan mengajak Vita kesana.
''Beruntung ya, kita tinggal di Indonesia. Tempatnya yang indah, dan orang-orangnya yang bikin nyaman''. Kata Vita sambil menikmati keindahan alam Raja Ampat
''Negeri ini adalah negeri pelangi. Indonesia tidak akan seindah ini, jika tidak ada perbedaan dan keberagaman yang membuat negeri ini terlihat sangat indah . Layaknya pelangi yang tidak akan terlihat indah jika hanya terdiri dari satu warna.'' Kata Adi
Cerita Adi pun berakhir Indah, dimana dia berhasil mewujudkan cita-citanya untuk tinggal dan menetap di Indonesia. Negara yang sangat dia kagumi. Dan dia juga bisa menepati janjinya kepada Vita, orang yang selama ini dia cintai.