Sontak mendengar kalimat dari Azrael, pandanganku langsung berpaling ke arah bawah. Aku tak tahu apa yang ketiga temanku lakukan, yang jelas aku sama sekali tak memiliki keniatan untuk menentang perkataan dari malaikat maut. Satu-satunya malaikat yang paling kutakuti adalah dirinya. Mungkin karena ia mendapat tugas yang berkaitan dengan melayangnya nyawa seseorang. Sebuah kehormatan bagiku untuk melihat secara langsung wujud dari sang maut sebelum ajalku tiba. Kuharap ia tak mencabut nyawaku juga setelah ini. Tapi, kurasa ia pasti akan datang kepadaku, menjemput jiwa ini pulang ke tempat asalnya jika waktunya tiba. Firasatku mengatakan bahwa aku akan mati karena penyakit paru-paru lantaran aku adalah seorang maniak rokok.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com