webnovel

Catatan Dua Cermin; Kaus Basah

Bayangkan sejenak, kita berada diantara rayuan yang dirindukan.

Pujian yang menghanyutkan, dan kesabaran atas perlakuan. Tentunya semua punya sikap sifat masing-masing,

Ada yang berpura-pura, ada yang menggonggong selepas menolong, ada juga yang membuat diri sesempurna mungkin demi satu kata; pujian.

Aku yang kurang bersyulur ini terus saja mengeluh tiap hari, tentang sebuah kaus basah yang tak tahu berterima kasih atas matahari.

(*Bersambung

Próximo capítulo