*Ditengah tengadah resah, di bawah langit mendung, aku bercakap-cakap dengan haluan*
Kau tahu?
Rasanya seperti mengairi minyak panas
Sulit menyatu, saru terlihat, dan meletup-letup.
Telanjangnya mata oleh loncatan gelembung minyak yang sedang panas-panasnya
Sebabnya, mungkin cinderamata bisa terbuat, bisa berubah-ubah
Mulai dari warna, tingkat loncatan, hingga asap yang terjebak dalam ruang yang tak ia buat sendiri.
Rupanya hampir seperti itu, barulah ia dinobatkan sebagai pemuda ringan tangan.
Ya, memang begitu adanya, bukankah matamu masih melihat?
Ternyata memang benar, manusia yang ringan tangan tak selalu ringan hatinya.
Ada yang menolong untuk diberi piagam; ringan tangan
Ada yang menolong demi wujudnya terlihat,
Ada juga penolong yang berteriak menolong,
Dan ada lagi, yang menolong di depan partisipan yang 'telah ia saring.
Ohh iya, tertinggal satu lagi: ada yang memancing di tengah kerumunan agar ia di adopsi sebagai penolong.
Dan jika ia telah menolong, beberapanya memamerkan; pada partisipan. Bahwasanya ialah pelaku utamanya, yang sembilan ribu kali lelahnya atas apa yang ia kerjakan.
Jika ia telah menolong, dan ia tidak memamerkannya, ia selalu mengingatnya untuk tagihan balas budi di kemudian hari.
Tak lepas dari aku, atau mungkin kita semua. Seperti adik kecil yang merengek keras agar dapat sesuatu.
*Bersambung...
"Kisah Pemuda Yang Suka Menolong; chapters.1"
Manusia yang 'ringan tangan' tak selalu 'ringan hatinya'
"Kisah Pemuda Yang Suka Menolong; Chs.1"
-Allaboutme RebornStory-