webnovel

Tertangkap Basah

Editor: Wave Literature

Tidak peduli bagaimanapun juga, Yun Hua tidak berani kembali ke kelas dengan keadaan seperti ini. Sehingga Yun Hua hanya bisa berdiam diri di Taolin, ia menunggu kelas belajar sendiri kedua selesai, setelah itu ia akan mengikuti kerumunan keluar dari gerbang sekolah.

Yun Hua mengumpulkan keberanian untuk bersembunyi di Taolin, ia tidak berani bergerak sedikit pun. Ia merasa lega karena berhasil menghindari kelas. Udara di Taolin pada malam hari sangat dingin, Yun Hua sangat tidak nyaman dengan memakai pakaian yang basah kuyup seperti ini.

Setelah beberapa saat Yun Hua bersembunyi untuk menghindari kelas, ia mendapati tidak ada satu orang pun yang datang. Karena ia yang tidak tahan karena dingin, ia pun langsung melepas baju lengan pendeknya dan memeras bajunya hingga kering.

Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya!

Ada seseorang yang datang…

Yun Hua pun terkejut, ia tidak berani bergerak sedikit pun. Jantungnya berdetak sangat kencang daripada sebelumnya.

Apakah itu Qi Ziheng? Apa yang datang itu Qi Ziheng? Itu pasti Qi Ziheng, tidak ada orang lain selain Qi Ziheng. Batin Yun Hua.

Yun Hua diam-diam bersembunyi di balik batu prasasti Taolin sambil melihat pemuda itu. Di bawah sinar bulan yang redup, ia hanya bisa melihat sosok anak laki-laki itu dengan samar. Tingginya 1,8 meter dan memiliki tubuh yang bagus. Itu pasti Qi Ziheng! Batinnya.

Meskipun Qi Ziheng datang terlambat, tapi setidaknya Qi Ziheng masih datang untuk menemuiku.

Pada saat itu, gadis kelas 2 SMP yang masih polos, tentu saja hatinya merasa sangat senang ketika mengetahui bahwa Qi Ziheng akhirnya datang untuk menemuinya. Meskipun saat ini tubuh Yun Hua basah kuyup, dan ia tidak berani keluar untuk menemui Qi Ziheng, namun Qi Ziheng sudah datang untuknya. Qi Ziheng tidak menipunya. Bagi gadis kecil seperti Yin Hua, tindakan Qi Ziheng ini saja sudah sangat membuatnya senang.

Tapi jika aku hanya diam dan tidak bersuara, Qi Ziheng pasti mengira bahwa aku tidak datang ke sini. Bukankah itu berarti, aku tidak lulus ujian? Batin Yun Hua. 

Yun Hua mengatupkan bibirnya dengan rapat, ia bersembunyi di balik batu prasasti Taolin, dan berbisik, "Aku di sini, aku... tidak bisa keluar untuk melihatmu, tapi aku di sini, aku di sini! Kamu... Jangan mendekat…"

Langkah kaki pemuda itu tiba-tiba berhenti. Sesaat kemudian, pemuda itu berjalan semakin mendekat ke arah Yun Hua. Seketika Yun Hua pun terkejut dan ia berkata, "Jangan datang ke sini! A… Aku... tidak sengaja membasahi bajuku. Jangan mendekat… Aku tahu kamu datang saja sudah cukup. Jangan mendekat ke sini…"

"Yun Hua?"

Akhirnya pemuda itu mulai membuka suaranya. Yun Hua pun sangat terkejut ketika mendengar suara pemuda itu. Ini bukan suara Qi Ziheng! Batin Yun Hua, seketika tubuhnya langsung gemetar hebat.

"Apa-apaan ini? Kamu berani mengajakku berkencan, tapi sekarang kamu tidak berani menemuiku? Jangan pura-pura!" Ujar pemuda itu dengan nada penuh hinaan.

Akhirnya Yun Hua mendengar suara pemuda itu, dan ternyata suara tersebut adalah suara teman sekelasnya yang bernama He Yuxiang. Yun Hua yang waktu itu belum genap berusia 14 tahun, tentu saja merasa sangat kebingungan ketika berada dalam keadaan seperti ini.

Bagaimana bisa yang muncul adalah He Yuxiang?

Tidak hanya itu, pertanyaan He Yuxiang juga membuatnya terkejut. Yun Hua tidak mengajak He Yuxiang berkencan! Ia sama sekali tidak melakukannya. Tiba-tiba Yun Hua sadar bahwa ia baru saja melepas baju lengan pendeknya untuk memeras air. Sekarang di bagian atas tubuhnya hanya memakai bra. Kemudian ia pun terburu-buru untuk memakai kembali baju lengan pendeknya.

Tapi saat ini He Yuxiang sudah berada di depan Yun Hua. Kemudian He Yuxiang meraih baju lengan pendek yang ada di tangan Yun Hua. Dengan suaranya yang terdengar lebih sinis daripada Yun Hua, He Yuxiang pun berkata, "Kamu benar-benar tidak tahu malu. Kamu sudah memintaku datang ke sini, lalu apa yang ingin kamu lakukan?"

"Aku tidak begitu! Aku... tidak mengajakmu berkencan!"

"Tidak tahu malu, masih saja tidak mau mengaku." Kata He Yuxiang penuh dengan rasa jijik, "Bukankah kamu hanya ingin menjadi pacarku? Kenapa kamu bersembunyi? Kalau tidak ingin memberi ciuman untukku, lalu buat apa kamu memintaku untuk datang kemari?"

Kemudian He Yuxiang meraih lengan Yun Hua. Seketika Yun Hua pun menangis dan ia berusaha untuk melepaskan cengkraman tangan He Yuxiang di lengannya, tetapi bagaimana pun juga kekuatannya He Yuxiang masih lebih besar darinya. Kemudian ia pun berinisiatif menggigit tangan He Yuxiang yang mencengkram lengannya.

"Oh, kamu ini anjing, ya!"

He Yuxiang mendorong Yun Hua supaya menjauh darinya, karena He Yuxiang mendorongnya cukup keras sehingga membuat Yun Hua terjatuh hingga tersungkur ke tanah dengan keras.

Tapi sebelum Yun Hua bisa bernapas lega karena sudah berhasil melepaskan cengkraman tangan He Yuxiang, tiba-tiba ada sekelompok orang sambil membawa lampu senter datang ke arahnya.

"Siapa di sana?"

"Jangan bergerak!"

"Semuanya jangan bergerak!"

Seketika Yun Hua pun langsung terdiam membisu dan tidak berani berkata apapun. Orang yang datang itu adalah Han Jundong yang merupakan Waka Kesiswaan di sekolah. Ia datang diikuti oleh sekelompok siswa yang ada di belakangnya.

Sorot lampu senter yang menyilaukan menyinari ke arah Yun Hua. Saat ini Yun Hua hanya bisa berjongkok sambil memeluk dirinya sendiri dengan erat.

Dalam suasana malam yang gelap, di taman Taolin yang terpencil, ada seorang anak laki-laki dan perempuan sedang bersama. Apa lagi yang bisa dikatakan oleh orang lain saat melihat mereka dalam situasi yang seperti ini, selain berbuat mesum.

Mengetahui hal tersebut, seketika wajah Han Jundong tampak begitu suram. Selama ini sekolah melarang para siswanya untuk menjalin hubungan percintaan. Karena pada umumnya kisah percintaan pada usia yang baru saja menginjak remaja hanyalah cinta monyet, tapi mereka berdua malah terang-terangan melakukannya!

Próximo capítulo