Sepanjang jalan depersi yang lalu, kepingan lingkaran ku lahap habis-habisan. Bersama keadilan yang bercerai dari ketukan pilu. Aku masih ingusan, ritme jantung membabi buta tak pandang bulu. Mencari kehendak atas keinginan.
Kalimat tak pantas, sudah pasti terjun bebas.
Tanpa teman seperguruan, aku kelaparan, menyantap semua kepingan.
Sampai jadi dendam.