"Eh?"
Baru saja Apo ingin menanyakan sesuatu, Paing malah mendadak berdiri. "Mm, sebentar. Aku mengangkat telepon dulu," pamitnya sembari merogoh ponsel yang bergetar di dalam saku. "Permisi."
Apo pun mengangguk pelan. Dia bertepuk tangan bersama para hadirin. Karena MC bilang penutupan acara akan dimulai. Hal itu membuat langkah-langkah Paing makin tak terlihat, apalagi semua tamu diminta mengheningkan cipta sambil berdiri.
"Ah, jadi Phi akan menikah," batin Apo dengan tatapan menerawang ke depan. Dia tak menutup mata seperti yang lain, melainkan berimajinasi. Tentang betapa beruntungnya Bie Hsu, seandainya Omega itu benar-benar berdampingan dengan Paing di altar nantinya. "Karena mereka dipasangkan saat sama-sama siap, sukses, dan benar-benar serasi," lanjutnya mengakui. " mungkin harusnya aku dan Mile tidak terburu-buru seperti mereka."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com