"Oke."
"Aa."
"Aaa."
Jantung Ace berdebar kencang karena baru kali ini didandani, padahal saat tunangan dulu tidak begitu. Dia hanya diberi selebrasi privat setelah lamaran di pusat kota. Itu pun hanya diantara keluarga. Ada calon mertua, orangtua, Mike sendiri, juga beberapa kerabat yang jumlahnya tak lebih dari tiga puluh. Kini Ace sudah siap dengan setelan putih yang amat tipis, bahan kainnya jatuh tapi anehnya tak menerawang. Bagian atas dan bawahnya bisa berkibar diterpa angin. Itu didesain serasi dengan milik Mike yang punya aksen tali pada dadanya.
Mike pun menggandeng Ace yang malu-malu, tapi remaja itu dilarang menunduk karena tiaranya bisa jatuh. Ace didoktrin untuk senyum, tapi matanya menatap rumput. Dia tak kuasa dikerubuti semua orang dewasa itu yang eskpresinya seperti serigala. "Selamat sore, semuanya. Ini Ace, calon istriku. Perkenalkan tapi tolong lembut padanya, ya. Dia memang masih menggemaskan."
"Ha ha ha ha ha ha ...."
"Ha ha ha ha ha ha ...."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com