Aku tidak sedramatis itu sampai kelihatan lemah, sih ... tapi memang pusing setelah bibir kami terpisah.
Kubilang, "Phi, ini di luar perjanjiannya." Sambil mengusap saliva dengan punggung tangan.
"Aku tahu, tapi kesempatanku apa langsung hilang? Aku tidak dapat satu keringanan?"
"Apa? Curang ...."
Mike justru terlihat bangga sekali, mungkin karena ekspresiku tampak bodoh hanya karena berciuman, tapi tolong maklum itu pertama kalinya aku merasakan bibir pria. Semakin panik aku, rasa-rasanya Mike justru terhibur. Namun kini aku sama sekali tidak menyesal.
Bisa kupahami kenapa dulu Mike tidak sabaran. Terbukti setelah bertemu kini hubungan kami ke setting-an awal. Seperti dua orang yang terasing. Bukan siapapun karena dunia Mike serasa berbeda.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com