"Ahhh, sshhh," keluhku saat buminya berputar-putar. Mike mengecek karena aku menunjukkan gejala tantrum. Semua karena kemewahan ini tidak serta merta bisa langsung kuterima.
"U ok?"
"Tidak."
"Ada yang bisa kubantu, mungkin?"
"Saya nanti memanggil Paman dan Bibi bagaimana?" tanyaku sambil mendongak. Mike pun memintaku ikut dia (Ibu dan Ayah) tapi soal Gabby aku tak punya gambaran. Kata Mike bocah itu baru 6 tahun, sangat cerdas. Namun fakta dia sering memakai Bahasa Inggris saat bicara membuatku takut. Aku sendiri hanya mengenal "yes, no, alright, ok, before, after, definitely, tomorrow, yesterday, today" dan kosa kata dasar serupa. Bisa bayangkan jika kami berhadap-hadapan? Aku pasti seperti orang tolol kalau tidak paham, apalagi jika Gabby mengoceh secepat kereta.
"Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Gabby sering menyesuaikan kok. Kalau diajak ngobrol tanpa Bahasa Inggris, pasti dia ikutan begitu," kata Mike.
"Iyakah?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com