Ace mendadak terlihat merasa bersalah. ―Kalau begitu, mungkin bisa kita bicarakan besok?‖ katanya dengan suara lelaki itu memelan. ―Tapi, silahkan jika ingin memerkosaku lagi.‖
―....‖
―Oh, ya. Maaf aku belum terbiasa dengan dirimu sampai sekarang.‖
Setelah itu, Ace langsung berbalik. Langkahnya masih tampak tenang, tetapi tidak lagi begitu Mike membawanya berpeluk di balik selimut. Tenggorokan Ace terasa begitu kering. Entah imajinasi atau memang sungguhan, rasa-rasanya dia butuh minum setiap semenit sekali. Meskipun begitu, tak ada satu pun kalimat protes. Ace hanya memejamkan mata, terus memunggungi, dan menggeliat tidak nyaman karena belaian rindu yang mendadak di paha dalamnya.
DEG
"Serius dia benar-benar ingin melakukannya sekarang?" batin Ace. Dia ingin mengabaikan hal tersebut, seandainya bisa. Apalagi ada tubuh kucing yang butuh istirahat di sebelah perapian kamar. Dia tak ingin bersuara atau mengganggu makhluk mungil itu, tetapi rasanya susah sekali.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com