Masih di hari yang sam, Mirai berjalan meninggalkan kediaman Misaki, ia berjalan menuju rumah sakit untuk menemui Kaana yang masih terbaring di tempat tidurnya. Benar, ia harus meminta maaf pada Kaana karena sudah hampir membunuh nya, ia benar benar merasa bersalah pada Kaana. Meski Kaana memiliki niat buruk padanya, namun ia tetap harus meminta maaf pada sosok yang sudah mengasuhnya sejak ia baru lahir dulu, Mirai yakin kalau jauh dalam lubuk hati Kaana, ia memiliki rasa kasih sayang pada Mirai, pada Fumika serta pada Yuriko. Dia terkena hasutan iblis sehingga perasaan egoisnya kembali muncul dan merusak pikirannya. Mirai berjalan dengan senyuman khasnya, seperti biasanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com