webnovel

Hati yang telah mati

"Nggak juga. Cuman mau ngingetin prioritas kamu aja. Kamu belum ngasih pendapat sedikit pun tentang rumah kita nanti."

"Udah gue bilang... Gue nggak mau kalo rumahnya kegedean. Toh yang nempatin cuman kita berdua, kan? Ganti yang lain aja."

"Trus, kalo mendadak temen-temen kamu nginep, gimana? Nggak akan mungkin sebagiannya kita ungsiin ke kamar kita kan, sayang..."

"Suruh mereka tidur di tikar aja. Lagian gue juga nggak bakalan ngizinin mereka buat sering-sering ganggu waktu kita, kok!"

"Kenapa?"

Nino yang mendekat, lantas merebahkan Arka dengan lengannya sebagai bantalan kepala sang kekasih. Bibirnya yang menggaris kontur rahang kecil milik Arka. Menjapit dagu pria itu, merenggut bibir tipis yang membuatnya candu untuk di lumat.

Arka yang belum siap mengambil napas pun gelagapan. Memukul-mukul dada keras milik Nino, dan melepaskan diri.

"Padahal gue lagi sedih. Kenapa lo malah ambil kesempatan, sih!"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo