Bangsat! Nino coba mempermainkannya, kan? Seketika saja rahangnya mengetat, giginya bergemelutuk, kepalan tangannya menghantam meja.
Dughh
Seketika membuat seluruh isi kelas berjengkit. Sunyi seketika gaduh dengan suara kasak-kusuk, Arka yang menjadi sasaran utama.
"Apakah kamu baik-baik saja, Kana?"
Ah, bagian ini yang membuat Arka makin tak karuan. Panggilan Ardan yang membuat semua orang bertanya-tanya. Kana?
"Kamu sakit?"
Terlebih saat Ardan yang terang-terangan mengejarnya setelah itu. Brengseknya ketiga kawannya malah meninggalkan. Sialan! Kalau bukan lingkungan sekolah, sudah habis pria itu di makinya.
Seulas senyum tipis di tunjukkan sesuai formalitas, badannya bahkan setengah membungkuk saat berbalik menghadap pria itu.
"Terimakasih atas perhatiannya, pak Ardan. Maaf telah membuat keributan di jam pelajaran anda tadi. Bolehkan saya pergi? Sekedar pemberitahuan, perut saya sudah sangat kelaparan."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com