"Kenapa lo balik lagi?"
Hanya saja pria yang mengenakan earphone yang berwarna senada dengan kostum suramnya itu malah mengabaikan. Langkah panjang mendatangi meja sang pemilik bangunan tua itu. Mengambil alih kalung dengan menukarnya dengan beberapa lembar uang yang enteng di keluarkan dari dalam dompet. Membuat Arka yang menatap iri, harusnya uang itu berikan saja padanya. Ia yang jauh lebih membutuhkan.
"Terimakasih sudah bekerja sama."
Sampai kemudian pria berkacamata hitam itu berdiri di belakang Arka, menyilahkan jalan untuk remaja itu memimpin.
Meski dengan langkah menghentak, Arka bisa apa selain menurut?
Duduk di sebuah pelataran minimarket dengan payung lebar yang melindungi dari terik matahari sore itu. Ya, meski pun masalah utamanya ada pada suhu tubuh Arka yang meningkat drastis.
Pria yang tak pernah ingin di ketahui namanya itu datang setelah keluar dari dalam minimarket, menyodorkan minuman susu stroberi titipan Arka dan juga beberapa snack.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com