Jiwanya nyaris kosong, bahkan tak memiliki sedikit pun keinginan untuk mencari tau kenyataan yang sebenarnya terjadi dari sudut pandang Ruben.
Dua kali rencana untuk lenyap di muka bumi di gagalkan, bahkan membuat hidup Arka yang secara fisik juga tak utuh, menjadikannya sebagai sosok tanpa harapan atau bahkan segenggam keinginan untuk menjalankan setiap detik sisa hidupnya sedikit lebih baik.
Seadanya, walau terkesan asal. Arka hanya ingin menepi dari keramaian, hatinya masih tak siap menertawakan hal sepele seperti sebelumnya. Hanya ingin bungkam.
Arka tau jika kawan-kawannya yang coba menghibur merasa cemas, tapi ia pun tak sanggup untuk menipu diri. Berpura-pura tampil baik-baik saja itu melelahkan.
"Ar, bisa bicara dengan ku? Sebentar saja."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com