... Kamu pikir, buat apa Ruben yang cukup berkuasa dengan segerombolan anak buahnya yang tak terhitung itu memilih mundur? Menurunkan gengsi serendah-rendahnya, apa kapasitas otak kamu memang bener-bener nggak cukup buat bisa berpikir tentang seberapa besar pengaruh saya yang bisa membuatnya mati kutu?"
Yang ada, Arka malah di balas bungkam. Terasa semakin sulit untuk hadir sebagai sosok yang membayang buruk di ingatan pria itu. Terlebih saat Anton membalikkan keadaan dengan caranya yang balas melemparkan ledakan.
... Membuat saya semakin yakin, bahkan kamu sama sekali tak mengenal Ruben."
Meninggalkan ruangan Anton dengan pikiran yang kembali penuh. Ya, pria itu memang benar, Arka sama sekali tak mengenal Ruben selain dari pada rekan dewasanya yang begitu cabul.
Mengangkat ponselnya yang bergetar, langsung menggeser tombol hijau. Tanpa perlu berucap basa-basi, Brian langsung menembaknya dengan pertanyaan. "Lo di mana? Gue cariin di toilet kok gak ada?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com