"Cupu, sini lo!"
Arka berteriak, menuding Farhan yang menolehkan pandang dengan sekujur tubuh menggigil.
Terlebih saat Arka sudah berlari kencang untuk menangkapnya, mustahil lepas dari jeratan tangan kuat yang nyaris mematahkan lehernya.
Lebih memilih menjadi budak pesuruh, di bandingkan menjadi salah satu rival Arka untuk bertarung.
"Seriusan kita bolos? Gimana kalo keciduk?" cicit Farhan dengan ketar-ketir. Rasanya pemandangan hijau dan angin sepoi-sepoi di taman belakang gedung sekolah sama sekali tak bisa menenangkannya. Alih-alih malah masih terbayang dengan pertengkaran Arka dan Anton. Perselisihan dua kubu besar yang akhirnya pecah dengan banyak korban berjatuhan tempo hari.
Sontak saja mendapatkan delikan tajam dari Arka. Kacang yang di lempar ke udara dan jatuh di kunyahan mulut pria itu, tiba-tiba saja membuatnya menelan ludah kasar. Iya tak akan di habisi karena membocorkan rahasia, kan? Hei, yang di lakukannya malah untuk menyelamatkan Arka, kan?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com