webnovel

Melisa yang lancang

"Yahh... Terus gue harus cari tumpangan tidur di mana lagi, dong?"

"Ke rumah si cupu atau kemana kek, gue dongkol sama lo!" Arka menghentakkan kaki, lantas putar badan tanpa peduli Brian yang menjerit syarat akan permohonan.

"Ar, gue pikir ngehadepin pak Anton dengan tegas udah bisa bikin lo maafin gue. Ar... Atau masih dengan sogokan foto abang gue lo baru bisa luluh? Kali lo mau foto bugilnya bang Nino?"

.

.

.

"Emang suka ngadi-ngadi tuh anak. Di kiranya gue murahan apa di sogok foto gituan bisa luluh?" Arka terus menggerutu setelah tanpa hati menggebrak pintu gerbang tepat di depan wajah Brian.

Jalannya semakin di percepat tanpa mempedulikan Brian di belakangnya yang mulai memukul-mukul besi pengunci, meminta di bukakan.

Hari ini merupakan pengalaman baru, begitu melelahkan karena sampai mempertaruhkan keberaniannya untuk sedikit melawan orang yang lebih dewasa. Ya, jujur saja Arka bukan tipe anak nakal yang seperti itu.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo