"Huftt! Untung saja."
Agam telah berhasil menjauh dari Saga yang terus berusaha menanyai tentang hubungannya dan Nina. Jelas saja, Agam tak menjawab apa pun karena memang tak mempunyai hubungan spesial dengan wanita itu. Namun, ia sudah sedikit mempunyai sebuah rasa yang cukup menggelitik di dalam hati.
Saat ditanya soal Nina tadi, jantung Agam jadi berdebar-debar tak karuan. Berkali-kali memilih diam daripada salah bicara di hadapan Saga. Lantas akhirnya, ia pun berhasil ke luar dari ruang kerja pria itu.
Agam kembali lagi bekerja, membersihkan meja dan lantai di kantor ini. Tak lupa juga, ia membuatkan minuman untuk para karyawan di sini.
Pria itu memang sosok yang rajin bekerja. Agam tak pernah mengeluh akan pekerjaannya. Tak peduli, berat atau pun ringan, terpenting baginya adalah mencari uang. Agam juga berjanji pada Saga untuk tak mengecewakannya di sini.
"Agam," panggil Nina.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com