webnovel

Surat Perintah

Aksi Pencegahan

Setelah berhasil menenangkan aisha, rigma pun kembali ke ruang tengah dan melihat virdani sedang menyeruput kopi. Entah kenapa cara virdani menyeruput kopi tidak cocok dengan tampangnya yang sangar. Virdani memegang gagang cangkir kopi dengan jari telunjuk dan Ibu jarinya hingga terlihat imut.

"Oh rigma… kau sudah kembali…"

"Yo… maaf lama… agak sulit meyakinkan seorang wanita untuk menghilangkan rasa khawatirnya…"

"Tenang saja… aku bisa mengerti… adik-adikku juga sangat khawatir ketika mengetahui tentang pekerjaanku…"

'Adik…!? Aku baru tahu pria menyeramkan ini memiliki adik…'

Lagi-lagi rigma dikejutkan dengan fakta unik yang berasal dari virdani sang dewa kematian. Dini pun menyuguhkan kopi pada rigma di depan virdani yang sedang sibuk menyeruput kopinya.

"Kopi ini sangat enak… rasanya hampir sama seperti kopi dari kampung halamanku… "

"Aku senang kau menyukainya… dini memang sangat ahli dalam membuat kopi seperti ini…"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo