webnovel

Lantunan Perang

Akar Merah

Di ibukota kalimantan tengah semua kegiatan penuh dengan aktivitas militer yang bersiaga penuh. Sebab mereka tidak tahu dari mana kelompok revolusioner akan menyerang dan berapa jumlah mereka.

"Semua bersiap untuk segala kemungkinan…!"

"Baik pak…!!"

Mereka tidak tahu ada seorang wanita muda yang menyamar sebagai tentara di tengah persiapan perang ibukota. Area dalam ibukota dilindungi barikade elektromagnetik skala besar yang bahkan sulit dihancurkan oleh monster dimensi peringkat SS.

"Siapa kau…? Ini tempat terlarang…!"

*cyus…*

Duri tanah tipis melayang dan membunuh 2 tentara bersenjata lengkap dalam hitungan detik. Duri tanah kecil tersebut menancap langsung ke kepala para tentara yang menodongkan senjatanya ke wanita di depan mereka.

"Ini benar-benar tugas yang merepotkan… harusnya aku menjadi pasukan barisan depan… tapi malah benar-benar barisan terdepan yang bahkan masuk ke wilayah musuh…"

Wanita yang berjalan sambil mengeluh soal tugasnya sebagai penyusup di area musuh. Ia terus membunuh petugas militer yang berjaga di sekitar area pusat ibukota. Setelah beberapa saat berjalan sambil membunuh, akhirnya ia berhasil menemukan sumber energi barikade.

"Inikah… penyuplai energi barikade…? Besar sekali…!"

Sebuah tangki berisi cairan hijau yang bersinar mengalirkan energi listrik dalam jumlah besar ke ratusan generator.

"Kalau benda ini hancur paling tidak penyerangan ibukota akan jauh lebih mudah… kukuku…. Sepertinya awal perang ini akan dimulai dengan meriah..."

Aspal tempat wanita penyusup berdiri pun perlahan retak hingga tanah coklat terlihat muncul.

[Duri Zoris]

Pukul 05:00 dini hari, di pusat ibukota negara indonesia muncul puluhan duri tajam yang terbuat dari tanah. Ukuran setiap duri sangat besar hingga bisa setara dengan gedung lantai 4, kemudian ledakan besar muncul menyusul kemunculan duri. Ledakan elektromagnetik melanda ibukota kalimantan tengah hingga membuat beberapa fasilitas hancur.

*bursh….*

Kepulan angin bercampur debu sampai di barisan depan hingga membuat puluhan tenda kecil hancur berantakan.

"Apa itu…!? Dari mana asal ledakan tersebut…!?"

"Lapor…! Ledakannya berasal dari pusat ibukota…!"

"Apa…!?"

*jring… byus…*

Sang kapten militer yang mengatur pasukan medis melihat barikade pertahanan ibukota mulai menghilang. Lalu bersamaan dengan terbitnya matahari dari arah area persawahan di perbatasan timur ibukota kalimantan tengah. Sebuah pohon raksasa tumbuh secara ajaib dan menyerap seluruh air dari sawah yang ada di sekitarnya.

"MUSUH….!!! SEMUANYA BERSIAP…!!"

Suara dari komando pusat barisan depan pun berbunyi untuk memberi perintah pada pasukan etranger.

*sring… swing… trang…*

Semua etranger dari berbagai organisasi pun mempersiapkan senjata mereka secara serentak. Antonio sebagai pimpinan pasukan etranger maju ke barisan paling depan dengan armor emas yang berkilauan.

"Semuanya dengar…"

Antonio menggunakan item sihir pengeras suara hingga membuat suaranya dapat didengar oleh orang yang memiliki kekuatan jiwa.

"Aku sebagai etranger nomor 1 di Indonesia dulunya tidak peduli dengan para pemberontak seperti kelompok revolusioner… tapi… semua berubah ketika aku tahu apa yang mereka lakukan ketika menawan etranger yang taat pada hukum negara… salah satu korbannya adalah wakil ketua organisasi palapa yang potensinya sangat tinggi… ia harus mengalami cacat fisik akibat siksaan dari kelompok revolusioner…"

Antonio menghentikan pidatonya untuk sejenak dan menarik nafas panjang sambil mengeluarkan pedang andalannya. Calamity Holy Sword, sebuah pedang khusus yang dibuat dari energi kegelapan dan cahaya.

"Sekarang kita akan berhadapan dengan mereka… dan mungkin beberapa dari kita akan mati dalam perang ini… tapi bila kita memenangkan perang ini… tidak hanya hadiah yang menanti kita semua… tapi juga kedamaian… rasa takut orang terdekat kita terlibat dengan mereka juga akan hilang… jadi angkat senjata kalian dan lindungi semua yang penting dalam hidup kalian dari para pengkhianat di depan kita…!!!"

"WOOOO….!!!"

Semua orang yang mendengar pidato singkat dari antonio terlihat semakin bersemangat. Namun ada segelintir orang yang hanya tersenyum tipis menanggapi pidato tersebut. Salah satunya adalah yuda yang kelompoknya mendapat tugas untuk membantu area pusat ibukota.

"Dasar… pidatonya garing seperti biasa… tapi setidaknya dia sudah berusaha…"

"Wah wah… aku baru membantai 2 batalion… tapi langsung didatangi oleh orang terkuat ke dua di Indonesia…"

"Lama tak jumpa ya… Kristina… atau mungkin ini akan jadi terakhir kalinya kita bertemu…?"

Yuda menyapa wanita yang sedang mengangkat sebuah tank dengan santai. Padahal seluruh anggota timnya sudah bersiaga penuh ketika melihat energi jiwa dari musuhnya.

"Ketua… bagaimana bisa seorang etranger kelas 1 tingkat lanjut memiliki tekanan sekuat ini…?"

"Mudah saja… dia sudah mengalami latihan neraka yang mengharuskannya untuk menjadi lebih kuat… ditambah… ia berhasil mendapatkan teknik tertinggi dari [Perwujudan Jiwa]...benar bukan…kristina…?"

"Hahaha… tepat sekali… tapi sepertinya bukan hanya aku yang berhasil sampai di tingkat itu…"

"Yap… perkiraanmu juga benar kristina…"

*swing…*

Wanita penyusup yang bernama kristina pun melempar tank besar di tangannya ke arah yuda.

"Amel…"

"Siap ketua…"

[Potong]

Seorang wanita di samping yuda mengayunkan tangan ke arah tank baja hingga membuatnya terbelah menjadi dua.

*duar…*

*sring… dregh…*

Sesaat setelah tank terbelah dan menghantam dua gedung di pinggir jalan raya, sebuah jarum tanah besar mengarah ke yuda. Tapi jarum tersebut berhasil ditahan oleh golok panjang milik wanita bernama amel.

"Berani sekali melakukan serangan diam-diam ke arah ketua kami…"

"Untuk seorang karakter sampingan ternyata kau banyak bicara ya…?"

"...!?"

Amel terkejut melihat musuhnya sudah berdiri di atas duri tanah yang berhasil ia tahan. Yuda yang berada di dekat amel melihat di sekitarnya terdapat serpihan tanah kecil.

"Mati…"

"Ap-..."

*drush…*

Serpihan tanah di sisi kiri dan kanan amel pun berubah menjadi sebuah bola penuh duri tajam seukuran tubuh orang dewasa. Namun tubuh amel menghilang bersamaan dengan munculnya bola duri besar milik kristina. Senyuman kristina yang penuh dengan rasa kemenangan pun menghilang ketika melihat serangannya gagal untuk kedua kali.

"Yuda…! Kau terlalu memanjakan anak buahmu…!"

"Haha… maaf ya… tapi mereka sangat berharga bagiku… jadi aku tidak bisa membiarkan salah satu dari mereka mati begitu saja…"

"Huuuuu... Menyebalkan seperti biasa… tapi kau lawan yang menyenangkan saat bertarung dengan serius…"

[Duri Zoris]

Kristina hanya bisa tersenyum melihat tingkah yuda, tanpa peringatan ia pun mengeluarkan duri raksasa dalam jumlah besar untuk menyerang yuda.

*bursh…*

Kepulan debu berterbangan akibat kemunculan duri tanah kristina yang menghancurkan gedung dan jalan. Pemandangan yang sangat mengerikan untuk dilihat ketika semua fasilitas negara hancur karena duri raksasa.

*sring…*

[Excalibur]

"Belah semua yang menghalangi jalanku…"

*dur dur dur...DUAR…!*

Dalam sekejap duri tanah buatan kristina terpotong hingga menjadi serpihan tanah kecil. Yuda yang memegang pedang emas bergagang biru terlihat terkena hujan kepingan tanah.

"Lihat apa yang kau lakukan kristina… aku jadi kotor kan…"

"Hihihi…. Seperti biasa… kau memang tidak pernah membuatku kecewa…"

"Kristina… kali ini aku akan serius loh… kalau kau terus main-main… lehermu akan terpenggal loh…."

"Majulah…!"

Di sisi lain peperangan ibukota, tepatnya di barisan depan yang menghadapi penyerbuan pasukan revolusioner. Antonio terus mengawasi jalannya peperangan dari atas, ia terbang menggunakan sayap valkyrie. Targetnya hanya pimpinan pasukan revolusioner yang berada di dekat pohon raksasa. Namun akar pohon besar dan perisai jiwa yang terbuat dari angin membuatnya sulit untuk mendekat.

"3 orang ya… jadi orang yang membuat Jenderal Aldiano mundur tidak ikut di pasukan barisan depan… ini akan merepotkan untuk menghancurkan pertahanan tebal di sekitarnya dan langsung menghadapi 3 orang… karena itu… angel..."

"Siap ketua…!"

[High Impact]

*BDOOM*

Seorang wanita berhasil membuka jalan ke barisan belakang kelompok revolusioner dengan menerbangkan seluruh pasukan barisan depan.

"Hiii…!"

Bahkan ada beberapa orang yang tubuhnya hancur akibat tekanan kuat dari serangan tersebut. Wanita yang menerjang barisan musuh tanpa ragu itu tidak lain adalah Angel Lucia S. Wakil ketua pertama sekaligus peringkat ketiga terkuat etranger Indonesia. Ia melompat tinggi dan masuk ke tengah kerumunan pasukan musuh yang bersenjata lengkap.

"Hehehe… sekuat apapun peringkat ketiga… kalau kalah jumlah pasti akan mati…!"

"Benar… jangan takut…!!"

Angel hanya bisa tersenyum melihat kebodohan pasukan musuh yang menganggap remeh kekuatannya. Ia mengangkat kaki kanannya sambil mengeluarkan energi jiwa yang sangat besar. Saat pasukan musuh hendak menyerangnya secara bersamaan, angel pun menghentakkan kaki kanannya ke tanah.

[Explosion Shockwave]

*shinng… JDOOM… brusshh…*

Ledakan kuat terjadi dan membuat gelombang kejut yang sangat dahsyat hingga membuat orang-orang di dekatnya lenyap.

"...!"

Angel merasakan ada hal aneh dari dalam tanah dan melompat setinggi yang ia bisa. Sebuah akar besar dengan ujung yang tajam pun keluar dari tanah beberapa saat setelah angel melompat. Akar lain yang lebih besar muncul dan menyerang angel dari belakang hingga membuatnya harus menggunakan [Impact] untuk menghindar.

"Kau memang bisa menghindari akarku… tapi bagaimana dengan anak buahmu…?"

"...!?"

Angel dan antonio menoleh ke arah pasukan mereka, namun yang mereka lihat hanya ratusan akar pohon besar berwarna merah darah. Ribuan etranger kelas 2 dan 3 mati hingga darahnya menghiasi akar-akar pohon yang menyerang mereka. Hanya etranger kelas 1 yang berhasil bertahan hidup dari serangan akar raksasa.

"Inilah yang dirasakan pasukanku ketika mati karena ledakan gelombang kejut barusan… nona angel…!"

Area peperangan seketika berubah menjadi neraka tempat pembantaian massal yang dialami kedua pihak.

Bersambung…

Próximo capítulo