"Aku nggak ikut ujian hari ini. Aku mau ikut ujian susulan aja enggak apa-apa," jawab Raka dengan apa adanya, Bahkan ia masih tidak mengalihkan pandangannya dari Arin.
"Kenapa?" tanya Bianca lagi dengan heran.
"Karena aku pengen nemenin dia. Aku pengen jadi orang pertama yang dia lihat ketika dia buka mata!" jawab Raka dengan tegas.
Seketika Bianca langsung membulatkan matanya sempurna. Bagaimana bisa Raka mengatakan itu dengan entengnya? Apa dia sudah tidak waras? Apa dia tidak memikirkan bagaimana perasaan Vania jika pacarnya itu tau bahwa Raka bersikap seperti ini? Vania pasti akan terluka tentunya.
"Kamu nggak mikir gimana perasaan Vania? Dia udah di kelas lo sekarang, pasti dia berpikiran yang enggak-enggak tentang kamu," ucap Bianca menggebu-gebu.
"Enggak, aku yakin Vania nggak akan berpikiran yang aneh-aneh tentang aku. Dia percaya kok sama aku, dia yakin kalau aku juga udah nggak ada perasaan sama Arin," sahut Raka dengan penuh penekanan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com