Seorang pria paruh baya tengah duduk sendirian di sebuah restoran terkenal di Jakarta. Sepertinya pria itu sedang menunggu seseorang yang penting. Pria itu adalah Surya, dan lebih tepatnya dia adalah papa Vania.
Surya yang duduk sendirian itu sesekali menyesap coklat panas yang ia pesan. Pandangannya juga tidak luput dari pintu masuk restoran. Dan jangan lupakan juga dengan tangannya yang sesekali menggeser layar benda pipih yang ada di hadapannya itu.
Sebenarnya Surya sedang menunggu kedatangan Jihan. Keduanya sudah membuat janji temu untuk membahas tentang keseriusan hubungan mereka berdua. Terlebih lagi Surya juga sudah mendapatkan lampu hijau dari sang anak. Ia ingin segera membuat hubungannya menjadi lebih jelas dengan Jihan.
Begitu pula dengan Jihan yang sudah mendapatkan tanda tangan sang suami untuk bercerai. Wanita itu sudah tidak ingin membina rumah tangga dengan suaminya lagi karena ketidakcocokan diantara keduanya selama beberapa tahun terakhir ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com