Besok paginya Caesar harus menahan amarahnya saat melihat si kembar sudah berada di kamarnya dengan tatapan menunjukkan sebuah tekad yang membuatnya harus bangun dengan lesu. Mereka hanya berdua, dan Caesar merasa lega akan hal itu.
Dia berjalan gontai menuju ke toilet meninggalkan si kembar yang menunggu dirinya di ruang tunggu. Tidak lama Caesar muncul dengan wajah segar dan pakaian yang lebih baik dari yang tadi. Dia berjalan mendekati si kembar dan duduk tenang menatap ke arah si kembar yang tengah sibuk pada pemikiran mereka.
"Jadi apa rencanamu?" tanya Caesar to the point, dia malas harus basa basi dulu padahal tujuan si kembar sudah jelas meminta bantuannya saat ini.
Dan Rimonda langsung menunjukkan sebuah semangat dengan senyuman penuh arti membuat Caesar hanya bisa pasrah saat ide Rimonda nanti akan memberatkan dirinya. Rimonda langsung duduk tegak mendekat ke Caesar yang lagi-lagi dadanya berdebar cepat lagi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com